Saturday, May 1, 2010

Menipu Adalah Dosa di Sisi Allah

Dalam Al-Qur'an sedikitnya ada 5 istilah perbuatan dosa yang mengakibatkan turunnya siksaan Allah. Istilah-istilah itu adalah:
1. al-Khati’ah (penyelewengan) yaitu melakukan perbuatan dosa yang dilakukan secara sengaja.
2. Al-Dzanb (perbuatan salah) seperti dosa perbuatan maksiat kepada Allah Swt.
3. Al-Sayyi’ah (perbuatan jelek) seperti tidak jujur terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, sombong, bakhil, dan seterusnya.
4. Al-itsm (perbuatan dosa) yaitu perbuatan yang tidak dihalalkan (haram), seperti menipu.
5. Al-Fusq (kelur dari jalan yang benar) yaitu berbuat maksiat yang melanggar perintah Allah.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
“Apabila seorang mukmin melakukan dosa, hatinya akan ternoda oleh titik hitam. Apabila ia mau bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan dosa lagi dan beristighfar, hatinya akan menjadi bersih kembali. Apabila berbuat tambah dosa, titik hitamnya juga tambah. Titik hitam itulah yang dimaksud dalam firman Allah: sekali-sekali tidak (demikian) sebenarnya yang mereka lakukan membuat noda hitam dalam hatinya
(HR. Ibn Majjah dan Imam Ahmad).

Dosa, dengan demikian, adalah sesuatu yang menyeleweng dari kebaikan seperti tidak jujur, menipu, mendengki, rasuah dan maksiat kepada Alla.w.t. Lalu, bagaimana mengetahui bahwa sesuatu telah menyeleweng dari kebaikan? Ada dua cara untuk mengetahuinya: dari nash (al-Quran dan al-Hadis) dan dari kriteria. Dari nash, tentu kita harus merujuk kepada keduanya untuk menghukum suatu perbuatan.

Tetapi, untuk menentukan perbuatan itu salah atau tidak selain dari nash adalah seperti hadis di bawah :
"Perbuatan baik adalah suatu perbuatan yang membuat jiwa tenteram dan membuat hati tenang. Perbuatan dosa adalah perbuatan yang menjadikan jiwa guncang dan hati bimbang, sekali pun kamu mendapatkan fatwa dari ahli fatwa (mufti)"
(HR. Imam Ahmad).

"Yang dinamakan dosa ialah sesuatu (perbuatan) yang menggelisahkan jiwa dan kamu tidak mau menampakkannya kepada orang lain."
(HR. Imam Ahmad)

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab tahrir al-wasilah, yang berkenaan dengan tolak ukur dosa-dosa besar, dalam hal ini ulama' menyebutkan bahwa:
1. Dosa-dosa besar adalah yang tertulis dalam Al-Qur'an dan diriwayatkan untuk memberikan ancaman (atas pelakunya dengan) siksaan api Neraka..

2. Dosa-dosa yang dilarang oleh syariah atau hukum-hukum agama.

3. Adanya dalil-dalil yang menunjukan bahwa dosa tersebut lebih besar dari dosa-dosa lainya, seperti syirik, munafik, kufur, dan lain-lain sebagainya.

4. Akal yang menghukumi bahwa dosa tersebut adalah dosa besar.

5. Dalam pandangan kaum muslimin, berdasarkan hukum Allah, Al-Quran dan hadis, telah ditetapkan bahwa dosa tersebut termasuk di antara dosa-dosa besar.

6. Terdapat penjelasan dari Rasulullah s.a.w. dan para ulama' bahwa perbuatan tersebut termasuk di antara dosa-dosa besar yang harus dihindari.

Diantara dosa besar yang tercatat di dalam al-Quran adalah PEMIMPIN YANG MENIPU RAKYAT.

Pemimpin adalah mereka yang diberi amanah oleh rakyat untuk menjalankan pemerintahan dengan benar dan sesuai dengan hukum-hukum Allah maupun janji-janji politik seperti yang terdapat dalam "Manefesto yang diberikan kepada rakyat semasa kempen pilihanraya"

Amanah yang diberikan kepada mereka harus dikembalikan kepada rakyat berupa pembangunan, kesejahteraan, penghapusan kemiskinan, mengatasi buta huruf, keamanan negara, dan seterusnya, oleh kerana itu ini disebut sebagai hak-hak rakyat. Hak-hak rakyat ini harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat.


Jika hak-hak rakyat tesebut tidak terpenuhi, maka sudah tentu pemimpin terebut sedang dan telah menipu rakyat. Dengan kos pembangunan hingga jutaan ringgit, dengan membaiki infrastruktur negara dan peruntukan untuk keselamatan dan meningkatkan taraf ekonomi rakyat maka pemimpin yang telah diberi amanah perlulah melaksanakan dengan jujur. Jauhkan daripada rasuah, membantu kroni dan kaum keluarga. Sekiranya peruntukan telah dikeluarkan tetapi  rakyat masih miskin, masih buta huruf, banyak pengangguran, jalan-jalan rusak dibiarkan, sistem pengangkutan awan tak sempurna, keamanan tidak wujud kerana kadar jenayah masih tinggi, sistem perparitan tak sempurna hingga membawa kepada banjir kilat dan sebagainya. Pembangunan demi untuk kemaslahatan rakyat perlulah diutamakan lebih daripada asyik berpolitik dan pergeseran sesama ahli-ahli politik lain. Jika pembangunan yang diperlukan ini tidak dilaksanakan dengan sempurna maka keadaan ini kita sebut sebagai merampas hak-hak rakyat.

Pemimpin manapun yang melakukan penyelewengan hak-hak rakyat tersebut, maka dia sedang dan telah melakukan PENIPUAN TERHADAP RAKYAT. Menipu rakyat adalah dosa besar yang tidak akan diampuni. Menipu rakyat sama dengan menipu ibu, bapak, nenek, datok, mertua, anak, rakan-rakan dan seluruh rakyat yang mempercayakan amanah mereka kepadanya. Menipu rakyat jelas tidak terampun dosanya kecuali rakyat memaafkan. Lalu, rakyat mana yang mau memaafkan pemimpin seperti ini, maka mereka akan bertanggungjawab dihadapan Allah di hari akhirat nanti.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat aniaya kepada manusia dan melampui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat siksa yang pedih."
(Qs Assyura:42)

"Dan janganlah kamu sekali-kali kamu (Muhammad ) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang menganiaya. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka ) terbelalak."
(Qs. Ibrahim:42)

Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud :
Manusia yang paling berat sisksanya dihari kiamat nanti adalah (siksaan) bagi pemimpin atau penguasa yang aniaya (tidak adil).
(HR. Tabrani dan Abdullah ibn Mas’ud )

"Siapa saja pemimpin yang mencurangi rakyatnya, maka ia akan masuk Neraka"
(HR. Tabrani)

"Celakalah para penguasa, celakalah para pemimpin, dan celakalah orang-orang pembawa amanat. Sungguh banyak orang-orang yang berangan-angan kecurangan-kecurangan mereka tergantung di atas bintang tsurayya. Mereka akan disiksa karena mereka dahulu tidak mau melakukan sesuatu yang diamanatkan kepada mereka"
(HR. Ahmad)

Friday, April 30, 2010

Siapakah Golongan Yang Sesat dan Golongan Yang di Murkai Allah?

Di suatu ketika, seorang sahabat Nabi s.a.w yang dahulunya seorang Nasrani, iaitu ‘Adi bin Hatim r.a, bertanya kepada Rasulullah s.a.w :"Siapakah yang dimaksudkan dengan al-maghdhoob ‘alayhim (golongan yang dimurkai Allah) seperti yang tersebut di dalam surah al-Fatihah?" Rasulullah s.a.w. menjawab maksudnya : “Mereka itu adalah Yahudi”. Adi bertanya lagi :"Siapakah pula yang dimaksudkan sebagai al-dhaalloon (golongan yang sesat) itu?" Rasulullah s.a.w.  menjawab : “Mereka itu adalah Nasrani”.
(Hadis Riwayat al-Tirmidhi dan Ahmad serta dinilaikan sebagai sahih.)

Biar pun pada aqidah kepercayaan kaum Yahudi itu ada sesatnya, namun mereka lebih menonjol sebagai golongan yang banyak menimbulkan kerosakan yang mengundang murka Allah. Begitu juga dengan kaum Nasrani, walaupun terdapat juga perlakuan mereka yang merosakkan dan mencetuskan murka Allah, namun mereka lebih menonjol sebagai kaum yang mendatangkan kepercayaan yang sesat dan mengelirukan. Justeru Yahudi disimbolkan sebagai KAUM YANG DIMURKAI-NYA, manakala kaum Nasrani pula dilabelkan sebagai KAUM YANG SESAT.

Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud :
"Tidaklah lahir seorang bayi melainkan lahirnya dia di atas fitrah. Maka ibu bapalah yang meYahudikannya, meNasranikannya serta meMajusikannya” 
(Hadis Riwayat Muslim) 
 
Ibu bapa bertanggungjawab untuk mendidik dan menyuburkan fitrah anak-anak. Fitrah yang subur akan menggenggam Islam sebagai cara hidup yang sempurna. Pengabaian fitrah ini adalah simpang-simpang kehidupan yang menyasarkan seorang manusia daripada membesar daripada penuh potensi untuk menjadi seorang Muslim, kepada tersasar menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.

Wednesday, April 28, 2010

Siksa Kubur

Al-Faqih berkata bahwa Abu Ja'far meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa orang mukmin itu apabila diletakkan di dalam kuburnya maka kuburnya itu dilapangkan 70 hasta, ditaburi harum-haruman dan ditutup dengan kain sutera. Apabila ia hafal sebagian dari Al-Qur’an maka apa yang dihafalnya itu menerangi seluruh kuburnya, dan apabila ia tidak hafal, maka ia dibuatkan cahaya seperti matahari di dalam kuburnya. Ia bagaikan pengantin baru yang tidur dan tidak dibangunkan kecuali oleh isteri yang sangat dicintainya. Kemudian ia bangun dari tidurnya seakan-akan ia belum puas dari tidurnya itu.

Sedangkan orang kafir, maka kuburnya disempitkan atasnya sehingga tulang-tulangnya masuk ke dalam perutnya lantas didatangi berbagai macam ular yang besar sebesar leher unta, dimana ular-ular itu makan dagingnya sehingga tidak tersisa daging pada tulangnya. Kemudian datang kepadanya malaikat yang tuli, bisu dan buta dengan membawa cambuk-cambuk dari besi. Mereka memukulinya dengan cambuk-cambuk itu tanpa mendengar jeritan dan melihatorang itu sehingga tidak akan timbul rasa belas kasihan kepadanya.

Disamping itu neraka selalu diperlihatkan kepadanya baik diwaktu pagi maupun diwaktu petang.

Al-Faqih memberikan nasehat, barangsiapa yang ingin selamat dari siksaan kubur, maka ia harus senantiasa mengerjakan empat hal dan menjauhkan diri dari empat hal. Empat hal yang harus selalu dikerjakan itu adalah: solat, sedekah, membaca Al-Qur’an dan banyak membaca tasbih (subhanallah dan lain-lain). Keempat hal ini akan boleh menjadikan kubur itu terang dan lapang.

Sedangkan empat hal yang harus ditinggalkan adalah; dusta, khianat, adu domba dan hati-hati dalam masalah kecing. Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya : “Bersihkanlah (bersucilah) sewaktu kencing, kerana kebanyakan siksa kubur itu kerana kencing”.

Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Barang siapa yang banyak mengingat kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu taman dari taman-taman Syurga. Dan barangsiapa yang lalai kepada kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu jurang dari jurang-jurang Neraka”.

Sayyidina Ali karromallahu wajhahu didalam khutbahnya mengatakan: “Wahai hamba Allah ingatlah mati, ingatlah mati kerana kamu tidak boleh menghindar darinya. Bila kamu diam, maka ia akan datang menghampirimu; dan bila kamu lari, ia akan mengejarmu. Ia terikat pada ubun-ubunmu. Carilah keselamatan, carilah keselematan. Di belakangmu ada kubur yang selalu mengejar kamu. Ingatlah bahwa kubur itu boleh merupakan salah satu taman dari taman-taman Syurga, dan boleh pula merupakan salah satu jurang dari jurang-jurang Neraka. Ingatlah bahwa sesungguhnya kubur itu setiap hari berbicara tiga kali dengan perkataan; “aku adalah rumah gelap, aku adalah rumah duka cita, dan aku adalah rumah ulat”.

Ingatlah bahwa setelah itu ada suatu hari yang lebih ngeri dimana pada hari itu anak muda langsung beruban, orang tua pingsan, semua orang yang menyusui anaknya lalai terhadap anak yang disusuinya, semua wanita yang hamil menggugurkan kandungannya, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak, akan tetapi siksaan Allah itu sangat keras. Ingatlah, bahwa setelah itu ada Neraka yang panas sekali, sangat curam, perhiasaannya besi, airnya nanah, di dalamnya tidak ada rahmat Allah sama sekali”.(mendengar khutbah ini kaum muslimin menangis tersedu-sedu).

Lalu Sayyidina Ali k.w melanjutkan khutbahnya: “Tetapi disamping itu ada Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksaan yang pedih dan memasukkan kami dan kamu ke dalam Syurga tempat kenikmatan”.

Rasulullah bersabda maksudnya : “Kubur itu adalah pos (tempat pemberhentian) pertama dari pos-pos akhirat. Apabila seseorang selamat dari pos pertama itu maka pos berikutnya lebih mudah daripadanya, dan apabila seseorang tidak selamat dari pos pertama itu maka pos berikutnya lebih berat daripadanya”.

Diriwayatkan dari Abdul Hamid bin Mahmud Al-Maghuli dimana ia berkata: “Sewaktu kami sedang duduk bersama-sama dengan Ibnu Abbas r.a, tiba-tiba datanglah sekelompok kaum lalu berrkata: “Kamu berangkat dari rumah dengan maksud untuk menunaikan haji, dan ada seorang teman kami yang ketika sampai di daerah Dzatus Shafah meninggal dunia kemudian kami mengurusnya dan kami menggalikan kubur untuknya. Ketika kami menggali kubur dan membuat liang lahat ternyata liang lahat itu penuh dengan ular. Kemudian kami tinggalkan tempat itu, dan kami menggali lagi di temapt lain. Di tempat yang lain itu pun sama saja, liang lahatnya penuh dengan ular. Kemudian kami tinggalkan tempat itu dan menggali lagi kubur untuk yang ketiga kalinya, dan ternyata di tempat itupun liang lahatnya penuh dengan ular. Kemudian kami tingalkan mayat itu dan kami datang kepadamu”. Ibnu Abbas r.a berkata: “Itu adalah amal perbuatan yang ia lakukan sendiri. Pergilah dan kuburlah mayat itu di kubur yang mana saja. Demi Allah, seandainya kamu menggali seluruh bumi niscaya kamu kamu akan selalu menjumpai ular di dalamnya. Beritakanlah hal ini kepada kaumnya”.

Abdul Hamid berkata: “Kemudian kami pergi dan mengubur mayat itu pada salah satu diantara ketiga kubur yang kami gali itu. Ketika kami kembali (dari ibadah haji), kami mendatangi keluarganya dengan membawa barang kepunyaannya dan kami bertanya kepada istrinya: “Apa yang biasa dia lakukan waktu hidupnya ?”. Istrinya menjawab: “Ia dulu berjualan bahan makanan yaitu gandum. Setiap hari ia mengambil sebagian dari gandum dagangan itu untuk dimakan, kemudian sebanyak gandum yang dia ambil diganti dengan tangkai gandum yang warnanya serupa lalu ditumbuk dan dicampur dengan nya”.

Amar bin Dfinar berkata: “Ada seorang penduduk Madinah yang mempunyai saudara perempuan di ujung kota. Pada saat ia sakit dan ia datang menjenguk saudara perempuannya itu. Setelah sampai disana, saudara perempuan itu mati dan ia mengurusnya dan ikut menguburnya. Sesudah selali penguburan, ia pulang ke rumahnya lalu teringat bahwa dompet duitnya jatuh sewaktu mengubur saudara perempuan itu. Ia lalu minta tolong seorang teman untuk menggali kubur dan ia pun menemukan dompet yang jatuh itu. Ia berkata pada temannya: “Pergilah kamu, kerana aku ingin melihat apa yang sedang terjadi pada diri saudara perempuanku itu”. Kemudian ia mengangkat penutup liang lahat dan tiba-tiba terlihat bahwa kubur itu menyalakan api. Ia lalu meratakan kembali kubur itu dan cepat-cepat pulang menemui ibunya dan bertanya: “Beritahukan kepadaku apa yang biasa dilakukakan oleh saudara perempuanku itu”. Ibunya menjawab: “Kenapa kamu menanyakan tentang dia, sedangkan dia sudah meninggal dunia?”. Ia berkata lagi : “Tolong ibu, beritahukan kepadaku”. :Ibunya menjawab: “Saudara perempuanmu itu suka melambat-lambatkan solat dan tidak mengerjakan solat dengan suci yang sempurna. Ia suka datang ke rumah-rumah jiran dengan menceritakan kepada mereka apa yang ia dengar daengan maksud mengadu domba”. Itulah yang menyebabkan siksaan kubur.

Oleh kerana itu, barang siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka ia harus menjauhkan diri dari adu domba dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya agar boleh selamat dari siksaannya dan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.

(Sumber di ambil dari m. muslih albaroni).

Monday, April 26, 2010

Tanda-tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat menurut agama Islam merupakan suatu petunjuk atau isyarat yang sudah hampirnya Hari Kiamat. Bermula dengan tanda-tanda kecil dan kemudian disusuli dengan tanda-tanda besar.

Tanda-tanda besar :

* Keluar sejenis binatang dari perut bumi yang digelar Dabbatul Ardhi.
* Lahirnya Dajjal.
* Keluar asap tebal.
* Turunnya Nabi Isa a.s.
* Kemunculan Imam Mahdi.
* Matahari terbit dari ufuk barat.
* Keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj.
* Diangkat al-Quran dan perkara-perkara yang baik
* Runtuhnya Ka'abah
* Terdengar tiupan sangkakala pertama.
* Ada azan tak di jawab
* 3 kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat, dan yang ketiga di Semenanjung Arab.

Tanda-tanda kecil kiamat :

Didapati kini bahawa seluruh tanda-tanda kecil telah muncul dan terbukti seperti yang dinyatakan dalam hadis. Kebanyakan hadis-hadis ini dapat ditemukan di dalam Sahih Muslim, Sahih Bukhari dan Riwayat Tarmizi.

* Penaklukan Baitulmuqaddis:

Dari Auf b. Malik r.a., katanya, "Rasulullah s. a. w. telah bersabda:"Aku menghitung enam perkara menjelang hari kiamat." Baginda menyebutkan salah satu di antaranya, iaitu penaklukan Baitulmuqaddis." - Sahih Bukhari[1]”

* Zina bermaharajalela[perlu rujukan]

"Dan tinggallah manusia-manusia yang buruk, yang seenaknya melakukan persetubuhan seperti himar (keldai). Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang." - Sahih Muslim”

* Pemimpin yang terdiri dari orang yang jahil dan fasik[perlu rujukan]

* Bermaharajalela alat muzik[perlu rujukan]

Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, rusuhan dan perubahan muka."Ada yang bertanya kepada Rasulullah; "Wahai Rasulullah bila hal ini terjadi?" Baginda menjawab; "Apabila telah bermaharajalela bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi-penyanyi wanita" - Ibnu Majah”

* Menghias masjid dan membanggakannya[perlu rujukan]

Di antara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegah-megahan dalam mendirikan masjid" - Riwayat Nasai.

* Munculnya kekejian, memutuskan kerabat dan hubungan dengan tetangga tidak baik[perlu rujukan]

Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturahim dan sikap yang buruk dalam tetangga." - Riwayat Ahmad dan Hakim”

* Ramai orang menuntut ilmu kerana pangkat dan kedudukan[perlu rujukan]

* Ramai orang soleh meninggal dunia[perlu rujukan]

Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama dimuka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran - Riwayat Ahmad”

* Orang hina mendapat kedudukan terhormat[perlu rujukan]

Di antara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka' bin Luka'(orang yang bodoh dan hina). Maka orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh dua orang mulia" - Riwayat Thabrani

* Mengucapkan salam kepada orang yang dikenalnya sahaja[perlu rujukan]

"Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mahu mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja." - Riwayat Ahmad”

* Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang [perlu rujukan]

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.

"Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah akan muncul pakaian-pakaian wanita dan apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang."

* Bulan sabit kelihatan besar[perlu rujukan]

Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya) bulan sabit." - Riwayat Thabrani”

* Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita

Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar oleh bapa-bapa kamu sebelumnya, kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu" - Sahih Muslim”

* Banyak saksi palsu dan menyimpan kesaksian yang benar

Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar" - Riwayat Ahmad

* Negara Arab menjadi padang rumput dan sungai

Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai." - Sahih Muslim”

* Banyaknya sifat bohong dan ia menjadi perkata biasa[perlu rujukan]

* Jarak-jarak antara pasar menjadi dekat (menunjukkan banyaknya kegiatan perdagangan)[perlu rujukan]

Banyaknya sifat bohong, pendeknya waktu, dekatnya jarak-jarak antara pasar-pasar." - Riwayat Bukhari”

* Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda[perlu rujukan]

Pada akhir zaman akan muncul suatu kaum yang mencelupi rambut mereka dengan warna hitam seperti 'bulu merpati' yang mereka itu tidak akan mencium bau syurga." - Sahih Abu Daud & Nasai

* Kekayaan umum dikuasai segelintir orang tanpa kebenaran dan tanpa rasa takut, termasuk rasuah dan mengambil harta secara tersembunyi.

-hadis bawah-
* Akan terdapat banya pengkritik, pembawa-cerita, penikam-belakang dan pengejek dalam masyarakat.

-hadis bawah-
* Orang akan mendirikan hubungan dengan orang tak dikenali dan memutuskan hubungan dengan yang rapat dan disayangi.

-hadis bawah-
* Orang akan melakukan homoseksual.

-hadis bawah-
* Akan terdapat ramai anak luar nikah.

- Abdullah Ibn Mas'ood (R.A.)
* Berkurangnya sifat amanah

-hadis bawah-
* Terasa berat untuk menjalankan syariah (zakat dijadikan hutang)

-hadis bawah-
* Lelaki mentaati isterinya tetapi menderhakai ibunya

-hadis bawah-
* Lelaki berkasar dengan bapanya tetapi beramah dengan rakannya

-hadis bawah-
* Suara manusia meninggi (menjerit dan berteriak) di masjid-masjid

-hadis bawah-
* Pemimpin suatu kaum adalah keji dan pemimpin suatu suku adalah fasik

-hadis bawah-
* Lelaki dihormati bukan kerana budi dan kebaikan tetapi kerana takut akan kejahatannya

Dari Ali dan Abu Hurairah r.a.: "Apabila harta rampasan perang (milik umum) dikuasai segelintir orang sahaja, barang amanah menjadi rampasan, harta zakat menjadi hutang, seorang lelaki mentaati isterinya dan menderhakai ibunya, berbuat baik kepada temannya dan berbuat kasar kepada bapanya, suara-suara tinggi di masjid-masjid, yang menjadi pemimpin suatu kaum (bangsa) adalah orang yang hina (berkelakuan/bersifat keji) di antara mereka dan orang yang menjadi ketua suatu suku (kabilah) adalah orang fasik di antara mereka, seorang lelaki dihormati kerana takut jahatnya, arak biasa diminum, sutera biasa dipakai (oleh lelaki), munculnya penyanyi perempuan dan alat-alat muzik, orang yang di kalangan umat terkemudian akan melaknat (mengutuk) umat terdahulu, maka ketika itu hendaklah mereka menunggu kedatangan angin merah atau pembalikan bumi atau keburukan bentuk-bentuk atau tanda-tanda yang beriringan seperti tali yang putus maka jatuhlah biji secara berterusan". - Riwayat Tarmizi”

[perlu rujukan]

* Anggota polis semakin ramai yang menunjukkan semakin banyak kerosakan

-hadis bawah-
* Mendahulukan lelaki menjadi imam bukan kerana ilmu tetapi kerana suara...

-hadis bawah-
* Penjualan jawatan atau kepemimpinan (politik wang)

-hadis bawah-
* Memandang rendah kepada darah

Rasulullah bersabda: "Bersegeralah untuk melakukan amal soleh apabila telah muncul enam perkara: perlantikan pemimpin yang boodoh, ramainya bilangan anggota polis, penjualan kepemimpinan, tiada penghargaan terhadap darah, pemutusan silaturrahim, orang mabuk menjadikan al-Quran sebagai alat nyanyi yang mereka mendahulukan seseorang antara mereka menjadi imam agar dapat menyanyikannya walaupun orang tersebut paling sedikit ilmunya." - Sahih Riwayat Tabrani dan Ahmad.


[perlu rujukan]
* Seorang isteri bekerja dalam satu syarikat dengan suaminya. (Malah isteri berpangkat lebih besar)

Dari riwayat Ibnu Masud: "Di pintu gerbang (dekatnya) hari kiamat: Salam hanya kepada orang yang khusus (sudah dikenalinya), tersebar dan berkembangnya perdagangan sehingga seorang isteri membantu suaminya berdagang" - Sahih Lighairihi Riwayat Ahmad

[perlu rujukan]
* Munculnya gaya hidup mewah dan manja di kalangan umat Islam

Apabila umatku berjalan dengan sombong dan yang melayan mereka adalah putera-puteri raja, putera-puteri Parsi dan Rom, maka orang yang paling buruk akan berkuasa terhadap orang yang paling baik (pilihannya)." - Riwayat Tarmizi, Sahih Abdullah ibnu Umar r.a.

[perlu rujukan]
* Orang fasik dimuliakan sedangkan orang mulia dan terhormat direndahkan

Sungguh hebat dia, sunggu jarang orang seperti dia dan sungguh pintar dia sedangkan di dalamnya tidak ada iman sedikitpun" - Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Tarmizi, Ibnu Majah

[perlu rujukan]
* Banyak orang berharap untuk mati kerana banyaknya kekacauan ataupun kesengsaraan

"Tidak akan berlaku kiamat sehingga apabila seorang lelaki melalui sebuah kubur maka ia akan berkata: 'Aduhai seandainya aku juga berada ditempatnya.'" - Riwayat Bukhari[2] dan Muslim

* Banyaknya berlaku gempa bumi[2]

* Banyaknya berlaku huru-hara yang menyebarkan kejahatan[2]

* Banyaknya berlaku pergaduhan dan pembunuhan[2]

"Kiamat tidak akan berlaku kecuali apabila ilmu telah diangkat, banyaknya berlaku gempa bumi, timbulnya huru-hara dan banyak pergaduhan iaitu pembunuhan - Sahih Bukhari[2]

* Munculnya mati mendadak atau mati secara tiba-tiba

-hadis bawah-
* Masjid dijadikan jalan iaitu seseorang muslim melalui masjid tanpa melakukan solat

Masjid dijadikan sebagai jalan-jalan dan timbulnya mati mendadak" - Hasan At-Tayalisy.

Diambil daripada "http://ms.wikipedia.org/wiki/Tanda-tanda_Kiamat"