Istirja’ adalah ucapan:
Ű„ِÙَّۧ ÙِÙَّÙِ ÙَŰ„ِÙَّۧ Ű„ِÙَÙْÙَ ۱َۧۏِŰčُÙْÙَ
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ÙَŰšَŰŽِّ۱ِ ۧÙŰ”َِّۧۚ۱ِÙْÙَ. ۧÙَّ۰ِÙْÙَ Ű„ِ۰َۧ ŰŁَŰ”ََۧۚŰȘْÙُÙ ْ Ù ُŰ”ِÙŰšَŰ©ٌ ÙَۧÙُÙۧ Ű„ِÙَّۧ ÙِÙَّÙِ ÙَŰ„ِÙَّۧ Ű„ِÙَÙْÙِ ۱َۧۏِŰčُÙْÙَ. ŰŁُÙÙَŰŠِÙَ ŰčَÙَÙْÙِÙ ْ Ű”َÙَÙَۧŰȘٌ Ù ِÙْ ۱َŰšِّÙِÙ ْ Ùَ۱َŰْÙ َŰ©ٌ ÙَŰŁُÙÙَŰŠِÙَ ÙُÙ ُ ۧÙْÙ ُÙْŰȘَŰŻُÙْÙَ
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Surah Al-Baqarah ayat 155-157)
Shahabiyah Ummu Salamah menyebutkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam:
Ù َۧ Ù ِÙْ Ù ُŰłْÙِÙ ٍ ŰȘُŰ”ِÙْŰšُÙُ Ù ُŰ”ِÙْŰšَŰ©ٌ ÙَÙَÙُÙْÙُ Ù َۧ ŰŁَÙ َ۱َÙُ ۧÙÙÙُ: Ű„ِÙَّۧ ÙِÙَّÙِ ÙَŰ„ِÙَّۧ Ű„ِÙَÙْÙِ ۱َۧۏِŰčُÙْÙَ ۧÙÙَّÙُÙ َّ ŰŁْŰŹُ۱ْÙِÙ ÙِÙ Ù ُŰ”ِÙْŰšَŰȘِÙ Ùَْۧ۟ÙُÙْ ÙِÙ ŰźَÙْ۱ًۧ Ù ِÙْÙَۧ؛ Ű„ِÙَّۧ ŰŁَŰźْÙَÙَ ۧÙÙÙُ ÙَÙُ ŰźَÙْ۱ًۧ Ù ِÙْÙَۧ
“Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu): ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, wahai Allah, berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya’; kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim no. 918)
Ummu Salamah berkata: “Tatkala Abu Salamah meninggal, aku mengucapkan istirja’ dan mengatakan: ‘Ya Allah, berilah saya pahala pada musibah yang menimpa saya dan berilah ganti bagi saya yang lebih baik darinya.’
Ummu Salamah berkata setelah itu: “Allah telah menggantikan untukku yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.” (HR. Ahmad)
Ini merupakan bukti dari firman Allah:
ÙَŰšَŰŽِّ۱ِ ۧÙŰ”َِّۧۚ۱ِÙْÙَ
“Dan berilah berita gembira bagi orang-orang yang sabar.” (Surah Al-Baqarah ayat 155)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Ù َۧ ÙَŰČَۧÙُ ۧÙْŰšَÙَۧŰĄُ ŰšِۧÙْÙ ُŰ€ْÙ ِÙِ ÙَۧÙْÙ ُŰ€ْÙ ِÙَŰ©ِ ÙِÙ ŰŹَŰłَŰŻِÙِ ÙَÙ َۧÙِÙِ ÙَÙَÙَŰŻِÙِ ŰَŰȘَّÙ ÙَÙْÙَÙ Ű§ÙÙÙَ ÙَÙ َۧ ŰčَÙَÙْÙِ ŰźَŰ·ِÙْŰŠَŰ©ٌ
“Senantiasa bala` (cubaan) menimpa seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399)
Ű„ِÙَّۧ ÙِÙَّÙِ ÙَŰ„ِÙَّۧ Ű„ِÙَÙْÙَ ۱َۧۏِŰčُÙْÙَ
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ÙَŰšَŰŽِّ۱ِ ۧÙŰ”َِّۧۚ۱ِÙْÙَ. ۧÙَّ۰ِÙْÙَ Ű„ِ۰َۧ ŰŁَŰ”ََۧۚŰȘْÙُÙ ْ Ù ُŰ”ِÙŰšَŰ©ٌ ÙَۧÙُÙۧ Ű„ِÙَّۧ ÙِÙَّÙِ ÙَŰ„ِÙَّۧ Ű„ِÙَÙْÙِ ۱َۧۏِŰčُÙْÙَ. ŰŁُÙÙَŰŠِÙَ ŰčَÙَÙْÙِÙ ْ Ű”َÙَÙَۧŰȘٌ Ù ِÙْ ۱َŰšِّÙِÙ ْ Ùَ۱َŰْÙ َŰ©ٌ ÙَŰŁُÙÙَŰŠِÙَ ÙُÙ ُ ۧÙْÙ ُÙْŰȘَŰŻُÙْÙَ
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Surah Al-Baqarah ayat 155-157)
Shahabiyah Ummu Salamah menyebutkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam:
Ù َۧ Ù ِÙْ Ù ُŰłْÙِÙ ٍ ŰȘُŰ”ِÙْŰšُÙُ Ù ُŰ”ِÙْŰšَŰ©ٌ ÙَÙَÙُÙْÙُ Ù َۧ ŰŁَÙ َ۱َÙُ ۧÙÙÙُ: Ű„ِÙَّۧ ÙِÙَّÙِ ÙَŰ„ِÙَّۧ Ű„ِÙَÙْÙِ ۱َۧۏِŰčُÙْÙَ ۧÙÙَّÙُÙ َّ ŰŁْŰŹُ۱ْÙِÙ ÙِÙ Ù ُŰ”ِÙْŰšَŰȘِÙ Ùَْۧ۟ÙُÙْ ÙِÙ ŰźَÙْ۱ًۧ Ù ِÙْÙَۧ؛ Ű„ِÙَّۧ ŰŁَŰźْÙَÙَ ۧÙÙÙُ ÙَÙُ ŰźَÙْ۱ًۧ Ù ِÙْÙَۧ
“Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu): ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, wahai Allah, berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya’; kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim no. 918)
Ummu Salamah berkata: “Tatkala Abu Salamah meninggal, aku mengucapkan istirja’ dan mengatakan: ‘Ya Allah, berilah saya pahala pada musibah yang menimpa saya dan berilah ganti bagi saya yang lebih baik darinya.’
Ummu Salamah berkata setelah itu: “Allah telah menggantikan untukku yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.” (HR. Ahmad)
Ini merupakan bukti dari firman Allah:
ÙَŰšَŰŽِّ۱ِ ۧÙŰ”َِّۧۚ۱ِÙْÙَ
“Dan berilah berita gembira bagi orang-orang yang sabar.” (Surah Al-Baqarah ayat 155)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Ù َۧ ÙَŰČَۧÙُ ۧÙْŰšَÙَۧŰĄُ ŰšِۧÙْÙ ُŰ€ْÙ ِÙِ ÙَۧÙْÙ ُŰ€ْÙ ِÙَŰ©ِ ÙِÙ ŰŹَŰłَŰŻِÙِ ÙَÙ َۧÙِÙِ ÙَÙَÙَŰŻِÙِ ŰَŰȘَّÙ ÙَÙْÙَÙ Ű§ÙÙÙَ ÙَÙ َۧ ŰčَÙَÙْÙِ ŰźَŰ·ِÙْŰŠَŰ©ٌ
“Senantiasa bala` (cubaan) menimpa seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399)