Tuesday, March 12, 2013

Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 10-13

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Surah Al-Kahfi adalah surah Al-Makkiyah yang memiliki seratus sepuluh ayat.

Hadis Rasulullah SAW yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab Sahihnya :

"Seorang lelaki sedang membaca Surah Al-Kahfi, di sisinya seekor kuda yang terikat dengan dua tali, maka awanpun datang menyelubungi, mendekat dan menghampiri, sehingga kuda lari terkejut, manakala dipagi hari beliau mendatangi Nabi SAW, dan menceritakan kejadian tersebut, maka bersabda Nabi : Itu adalah ketenangan yang turun disebabkan bacaan Al-Quran" ( Hadis Riwayat Bukhari, kitab Fadha`il Al-Quran, bab Fadhli Al-Kahfi, halaman : 898)

Rasulullah SAW bersabda maksudnya : "Barang siapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumaat, maka Allah akan meneranginya dengan cahaya dari Jumaat yang dia baca kepada Jumaat yang berikutnya." ( Hadis Riwayat Baihaqi)


Nabi SAW bersabda maksudnya : ”Barangsiapa yang menghafaz 1-10 ayat dari surah Al-Kahfi di pelihara dan di selamatkannya dari Fitnah Dajjal ‘. (Hadis riwayat Muslim, Ahmad dan An-Nasaie)

Fitnah yang dimaksudkan adalah juga bencana yakni bencana yang menimpa umat Islam sekarang. Tidak semestinya bencana alam tetapi juga "Kekeliruan".. Kekeliruan antara yang benar dan yang batil. Maka dengan kekeliruan ini, umat Islam menjadi semakin lemah dan lalai.

Tafsiran ayat 10-13 Surah Al-Kahfi.

Firman Allah SWT :

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (10) 

Maksudnya : "(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: `Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)`."
(Surah al-Kahfi (18) ayat 10)

Dalam ayat 10 surah al-Kahfi , Allah SWT mulai menguraikan cerita Ashabul Kahfi itu kepada Rasulullah SAW. Allah SWT mengingatkan kepada baginda bahawa ketika zaman dahulu beberapa pemuda keturunan bangsawan di suatu negeri, kerana takut penganiayaan rajanya, pergi mencari perlindungan ke dalam gua pada sebuah gunung. Di dalam gua inilah mereka membulatkan tekadnya, menghabiskan masa remajanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. 

Menurut riwayat pemuda-pemuda itu putera-putera bangsawan dan pembesar orang Romawi. Mereka berpakaian mahkota kebangsawanan dan memakai gelang keemasan. Kemudian mereka berdoa kepada Tuhan semoga Dia melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka dari sisi Nya. Mereka mengharapkan pengampunan, ketenteraman, dan rezeki dari Allah SWT sebagai anugerah yang besar atas diri mereka. Selain daripada itu mereka memohon pula, kiranya Tuhan memudahkan bagi mereka jalan yang benar untuk menghindari godaan dan kezaliman orang-orang kafir dan untuk memperoleh ketabahan dalam mentaati Tuhan sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Sesungguhnya Allah SWT telah menolong mereka sewaktu raja kafir itu berhasil menemukan jejak mereka pada pintu gua itu, lalu masuk ke dalamnya, maka Allah SWT menutup penglihatan mereka sehingga mereka tidak dapat melihat para pemuda tersebut. Oleh kerana itu akhirnya raja memutuskan menutup pintu gua itu dengan anggapan bahawa mereka akan mati kelaparan dan kehausan. 

Dalam tafsir Jalalain surah Al-Kahfi ayat 10,

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (10) 

"Ingatlah (tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua) Lafal Al-Fityah adalah bentuk jamak dari lafal Fataa, ertinya pemuda; mereka khawatir iman mereka akan dipengaruhi oleh kaumnya yang kafir (lalu mereka berdoa, "Wahai Rabb kami! Berikanlah kepada kami dari sisi-Mu) dari hadirat-Mu (rahmat, dan sempurnakanlah) perbaikilah (bagi kami bimbingan yang lurus dalam urusan kami ini.)" yakni petunjuk yang lurus."

فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا (11) 

Maksudnya : "Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu."
(Surah Al-Kahfi ayat (18) ayat 11)

Demikian pula Allah SWT menerima doa para pemuda itu; Allah SWT telah menutup penglihatan dan pendengaran mereka, hingga mereka tidur nyenyak tidak ada suara yang akan membangunkan mereka dari tidur mereka yang nyenyak, dalam gua berbilang tahun lamanya. Sangatlah besar rahmat Tuhan yang diberikan kepada mereka. Tidaklah mudah bagi seseorang dapat tidur, di waktu jiwanya kegelisahan dan ketakutan. Dalam tidur itulah seseorang mendapatkan ketenteraman dan kelapangan lahir dan batin. 

Dalam ayat ini dikatakan "menutup telinga" kerana telinga itulah yang menjadi sebab bangunnya seseorang dari tidur. Sedikit sekali tidur seseorang terputus kecuali bila pendengarannya mendapat gangguan. Seseorang baru dapat dikatakan tidur, bilamana telinganya tidak mendengar sesuatu lagi. Rasululullah SAW  mengatakan bahawa bagi seseorang yang lama tidurnya dengan mempergunakan kata "telinga". 

Maksud baginda ialah laki-laki yang banyak tidur terlalu lama.

ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا (12) 

Maksudnya : "Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) untuk Kami menguji siapakah dari dua golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam gua itu)". (Surah al-Kahfi ayat 12)

Kemudian Allah SWT menerangkan bahawa sesudah mereka tidur dalam gua itu selang beberapa lamanya, maka Allah SWT membangunkan mereka. Pendengaran mereka dipulihkan kembali oleh Allah SWT. Sewaktu seseorang penggembala kambing memecahkan dinding batu yang menutup mulut gua itu, maka suara runtuhan itu terdengar oleh mereka, dan terbangunlah mereka setelah tidur berabad-abad lamanya. Dan dengan demikian, Allah SWT mengetahui mana di antara dua golongan yang berselisih itu dapat menghitung dengan tepat berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu. 

Tetapi akhirnya mereka menyadari bahawa mereka tidaklah mengetahui secara pasti berapa 1ama mereka tinggal dalam gua itu, lalu mereka mengakui bahawa Tuhanlah yang memelihara tubuh mereka sehingga tidak hancur, dan mereka bertambah yakin akan kesempurnaan kekuasaan Tuhan serta ilmu-Nya. Oleh kerana itu, dengan peristiwa yang mereka alami itu mereka dapat merenungkan tentang perkara hari kiamat. 

Bagi orang-orang yang beriman pada zaman itu, peristiwa itu menambah teguhnya iman mereka, sedang terhadap orang kafir peristiwa itu menjadi bukti nyata bagi kekuasaan Tuhan. 

Bermacam-macam pendapat ahli tafsir dalam menjelaskan maksud dari kata "dua golongan" dalam ayat ini. Ada yang mengatakan bahawa yang dimaksud dengan dua golongan itu ialah golongan pertama adalah para pemuda penghuni gua itu, dan golongan kedua adalah penduduk kota yang mengetahui sejarah menghilangnya pemuda-pemuda itu. 

Ada yang mengatakan kedua golongan yang berselisih pendapat itu ialah para pemuda itu dengan raja-raja yang memerintah silih berganti di negeri Afasus itu. Banyak lagi pendapat-pendapat yang lain. Tetapi pendapat lain yang mendekati kebenaran ialah mengatakan bahawa kedua golongan itu adalah pemuda-pemuda penghuni gua itu sendiri. Setelah mereka bangun dan tidur, mereka saling bertanya satu sama lain. 

Sebagian mengatakan: "Kita tinggal dalam gua ini sehari atau setengah hari". Sebagian yang lain mengatakan Tuhanmu lebih mengetahui berapa lamanya kamu tinggal dalam gua ini"

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى (13) 

Maksudnya : "Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk;"(Surah Al-Kahfi (18)  ayat 13)

Dalam ayat ini Allah SWT mulai menguraikan cerita Ashabul Kahfi, pada ayat-ayat sebelumnya, baru disampaikan secara umum. Allah SWT mengatakan kepada Rasululullah SAW bahawa cerita yang disampaikan ini mengandung kebenaran. Maksudnya diceritakan menurut kejadian, tidak seperti yang dikenal oleh bangsa Arab. Bangsa Arab telah mengenal cerita pemuda-pemuda penghuni gua ini, akan tetapi dalam bentuk yang salah. 

Umayyah Ibnu Abu Salt seorang penyair Arab zaman permulaan Islam dari Bani Umayyah meninggal dunia tahun 9 H, pernah dalam sebuah syairnya menyebut gua ini, yang menunjukkan bahwa bangsa Arab telah mengenal cerita ini. 

Syairnya berbunyi:  "Tidak ada di situ kecuali Ar Raqim (batu tertulis) yang berada di dekatnya serta anjingnya. Sedang kaum itu tidur dalam gua. "

Kemudian Allah SWT menjelaskan cerita itu bahawa sesungguhnya mereka adalah anak-anak yang masih remaja yang beriman kepada Tuhan mereka Yang Maha Kuasa dengan penuh keyakinan. Meskipun masyarakat mereka menganut agama syirik, tetapi mereka dapat mempertahankan keimanan mereka dari pengaruh kemusyrikan itu. Memang para pemuda pada umumnya mempunyai sifat mudah menerima kebenaran, mereka lebih cepat menerima petunjuk ke jalan yang benar dibandingkan dengan orang-orang tua yang sudah tenggelam dalam ajaran-ajaran yang sesat. 

Oleh kerana itu dalam sejarah, terutama sejarah perkembangan Islam, para pemudalah yang lebih banyak pertama kali menerima ajaran Allah dan Rasul-Nya. Adapun orang tua, seperti tokoh-tokoh Quraisy terus menerus mempertahankan ajaran agama yang syirik, sedikit sekali dari orang tua itu yang menerima ajaran Islam.

Benarlah kata ahli hikmah: "Pokok inti kepemudaan itu adalah keimanan. Dalam masa muda itu, seseorang mulai menerima dan menemukan keimanan dan meneguhkan ke dalam pribadinya."

Berkata Al Junaid seorang Sufi: "Masa muda remaja itu, masa untuk memberikan darma bakti, tahan derita, pantang mengeluh. Semakin banyak pengorbanan dan pengabdian mereka terhadap Tuhan, makin tambah kuat iman dan takwa mereka."

Firman Allah SWT: 

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ 

Maksudnya : "Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (batasan) ketakwaannya." 
(Surah Muhammad ayat 17)

Sahabat yang dimuliakan,
Surah Al-Kahfi adalah surah yang menceritakan kisah beberapa orang pemuda yang beriman kepada Allah SWT. Mereka melarikan diri daripada raja yang zalim dan syirik kepada Allah SWT. Mereka sanggup menyembunyikan diri di dalam gua semata-mata untuk menjaga iman dan akidah mereka supaya tidak di sesatkan oleh raja dan para pengikutnya di zaman itu. Mereka tinggal di dalam gua selama 309 tahun kamariah.

Ibnu Murdawaih mengetengahkan  hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahawa ketika ayat itu turun, yaitu firman-Nya, “Dan mereka tinggal dalam gua mereka selama tiga ratus.” (Surah Al Kahfi ayat 25) para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Tiga ratus apakah, tahun atau bulan?” Allah pun menurunkan kelanjutannya, yaitu firman-Nya, “(Tiga ratus) tahun dan ditambah sembilan tahun.” (Surah Al Kahfi ayat 25).


Sahabat yang dikasihi,
Pengajaran yang boleh diambil daripada ayat-ayat di atas adalah seperti berikut :

1. Allah SWT akan memberi rahmat dan pertolongan-Nya kepda sesiapa saja orang mukmin yang berpegang teguh kepada akidahnya daripada penguasa yang zalim. Allah SWT akan membantu para hamba-Nya yang membantu menegakkan agama-Nya di muka bumi.

2. Kita perlu mencari suasana dan persekitaran yang baik untuk menjaga iman dan tarbiah kita supaya tidak mudah terpengaruh dengan suasana jahiliah yang mendorong untuk melakukan kemungkaran di sisi Allah SWT.

3. Pemuda-pemudi adalah aset penting negara dan merekalah sebagai pemimpin akan datang oleh itu golongan ini perlu di tarbiah dan di asuh dengan keimanan kepada Allah SWT dan akhlak Islam supaya mereka menjadi insan yang berguna kepada masyarakat.

4. Kisah di atas jelas menunjukkan kekuasaan Allah SWT untuk menghidupkan dan mematikan manusia dengan kehendak-Nya. Walaupun pemuda-pemuda di gua tersebut tertidur selama 309 tahun tetapi jasad mereka tidak hancur dan boleh bangun semula untuk menerangkan kepada manusia bahawa Allah SWT Maha Berkuasa untuk menghidupkan dan mematikan manusia .


No comments: