Bismillahirrahmanirrahim.
Segala     puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat     junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan     pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Berzikir dan mengingati Allah S.W.T. adalah suatu yang amat dituntut dan digalakkan untuk dilaksanakan. Sesiapa yang banyak berzikir akan meningkatkan iman dan takwanya dan dia akan merasai cukup hampir dengan Allah S.W.T. Terdapat banyak ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Nabi S.A.W yang mengalakkannya.
Dalil-dalil dalam al-Quran adalah seperti berikut :
1. Allah S.W.T. berfirman maksudnya : "Dan sesungguhnya berzikir kepada Allah itu adalah lebih besar keutamaannya." (Surah al-'Ankabut ayat 45)
2. Allah S.W.T.  berfirman maksudnya : "Maka berzikirlah   engkau semua kepadaKu, tentu Aku akan ingat padamu semua." (Surah al-Baqarah ayat 152)
3. Allah S.W.T.   berfirman maksudnya : "Dan berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati   dan takut dan bukan dengan suara keras, di waktu pagi dan petang dan janganlah   engkau termasuk orang-orang yang lalai" (Surah al-A'raf ayat 205)
4. Allah S.W.T.   berfirman maksudnya : "Dan berzikirlah engkau semua kepada Allah dengan   sebanyak-banyaknya, supaya engkau semua berbahagia." (Surah al-Jumu'ah ayat 10)
5. Allah S.W.T.   berfirman maksudnya : "Sesungguhnya lelaki dan perempuan muslim, lelaki dan perempuan mukmin, lelaki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, lelaki dan perempuan yang benar, lelaki dan perempuan yamg sabar, lelaki dan perempuan yang khusyuk, lelaki dan perempuan yang bersedekah, lelaki dan perempuan yang berpuasa, lelaki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, lelaki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah (berzikir), Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Surah al-Ahzab ayat 35) 
6. Allah S.W.T.  berfirman maksudnya : "Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang." (Surah al-Ahzab ayat 41-42)
Dalil-dalil dalam hadis adalah seperti berikut :
1. Dari Abu   Hurairah r.a., katanya : Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : "Ada dua kalimat  yang   ringan pada lisan -yakni mudah diucapkan, tetapi berat sekali dalam  timbangan -di akhirat-, dicintai oleh Allah Maha Pengasih, iaitu  Subhanallah wa bihamdih   dan Subhanallahil 'azhim." (Maha Suci Allah dan dengan  mengucapkan   puji-pujian padaNya dan Maha Suci Allah yang Maha Agung)." (Hadis Riwayat Muttafaq  'alaih) 
2. Dari Abu   Hurairah r.a., katanya : Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : "Sesungguhnya kalau saya   mengucapkan: Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar   -yg maksudnya: Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah   adalah Maha Besar-, maka itu adalah lebih saya sukai daripada apa saja yang   matahari terbit atasnya -yakni lebih disukai dari dunia dan seisinya ini."   (Hadis Riwayat Muslim) 
3. Dari Abu   Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya :  "Barangsiapa mengucapkan:   La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala   kulli syai-in qadir -(Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu   bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha   Kuasa atas segala sesuatu), dalam sehari seratus kali, maka ia memperoleh pahala   yang menyamai dengan memerdekakan sepuluh orang hamba sahaya, juga untuknya   dicatatlah sebanyak seratus kebaikan dan dihapuskanlah dari dirinya sebanyak   seratus keburukan, juga ia dapat memperoleh perjagaan dari godaan syaitan pada   harinya itu sampai waktu petang Tiada seorangpun yang dapat memperoleh sesuatu   yang lebih utama dari apa yang dilakukan oleh orang di atas itu, melainkan   seorang yang mengerjakan lebih banyak dari itu." Baginda S.A.W. selanjutnya   bersabda bermaksudd : "Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallah wa bihamdih (Maha Suci   Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya) dalam sehari sebanyak seratus   kali, maka dihapuskanlah dari dirinya semua kesalahan-kesalahannya (dosa-dosa   kecil), sekalipun   kesalahan-kesalahannya itu banyaknya seperti buih lautan." (Hadis Riwayat Muttafaq 'alaih) 
4. Dari Abu Ayyub   al-Anshari r.a. dari Nabi S.W.T., sabdanya: yang bermaksud : "Barangsiapa mengucapkan: La ilaha   illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli   syai-in qadir (Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu   bagiNya.  BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha    Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali, maka ia   adalah sebagaimana seorang yang memerdekakan empat jiwa dari keturunan   Ismail." (Hadis Riwayat Muttafaq 'alaih) 
5. Dari Abu Zar   r.a., katanya: Rasulullah S.A.W. bersabda kepada saya:  "Tidakkah engkau semua   suka kalau saya beritahukan kepadamu perihal ucapan yang paling dicintai oleh   Allah? Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai oleh Allah ialah Subhanallah wa   bihamdih." 
(Hadis Riwayat Muslim)
(Hadis Riwayat Muslim)
6. Dari Abu Malik   al-Asy'ari r.a., katanya: Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : "Bersuci itu  adalah   separuh keimanan, bacaan Alhamdulillah itu adalah memenuhi beratnya  timbangan -di akhirat, sedang Subhanallah dan Alhamdulillah itu memenuhi  apa yang ada diantara langit dan bumi." (Hadis Riwayat Muslim) 
7. Dari Sa'ad bin   Abu Waqqash r.a., katanya: Ada seorang Arab (penghuni pendalaman negeri Arab)    datang kepada Rasulullah S.A.W. lalu berkata: "Ajarkanlah kepada saya sesuatu   ucapan yang baik saya ucapkan!" Baginda S.A.W. bersabda maksudnya : "Katakanlah: La ilaha   illallah wahdahu la syarikalah, Allahu Akbar kabira, walhamdu lillahi katsira,   wa subhanallahi rabbil 'alamin wa la haula wa la quwwata illa billahil 'azizil   hakim." (Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya.   Allah adalah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan   sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah yang menguasai seluruh alam dan tiada daya   serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia lagi   Bijaksana). Orang Arab tadi lalu berkata: "Itu semua adalah untuk memuji   Tuhanku. Lalu manakah yang untuk kepentinganku?" Baginda S.A.W. bersabda maksudnya :   "Katakanlah: Allahummaghfir li warhamni wahdini warzuqni" (Ya  Allah, berilah   pengampunan pada saya, berilah kerahmatan, juga petunjuk dan rezeki kepada saya.   (Hadis Riwayat Muslim) 
6. Dari Tsauban   r.a., katanya : Rasulullah S.A.W. itu apabila selesai dari solatnya, baginda S.A.W. lalu mengucapkan istighfar yakni ucapan Astaghfirullah (saya mohon   ampun kepada Allah), sebanyak tiga kali, kemudian mengucapkan: Allahumma antas   salam, wa minkas salam, tabarakta ya zaljalali wal-ikram." (Ya Allah, Engkau   adalah Maha Menyelamatkan, daripadaMulah datangnya keselamatan, Engkau Maha   Tinggi, hai Zat yang memiliki keperkasaan dan kemuliaan). Kepada al-Auza'i   ditanyakan -Beliau adalah salah seorang yang meriwayatkan hadis-: "Bagaimanakah   ucapan istighfar itu?" Ia menjawab: "Orang yang beristighfar itu supaya   mengucapkan: Astaghfirullah, astaghfirullah." (Hadis Riwayat Muslim) 
7. Dari Almughirah   r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu apabila selesai dari shalat dan telah   bersalam, lalu mengucapkan: La ilaha illalahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku   wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir -artinya lihat hadits no.1407-.   Allahumma la mani'a lima a'thaita wa la mu'thia lima mana'ta wa la yanfa'u   dzaljaddi minkal jaddu -Ya Allah, tiada yang kuasa menolak terhadap apa saja   yang Engkau berikan dan tiada yang kuasa memberi terhadap apa saja yang Engkau   tolak dan tiada akan memberikan kemanfaatan kekayaan itu kepada orang yang   me-milikinya daripada siksaMu. (Muttafaq 'alaih) 
8. Dari Abdullah   bin az-Zubair radhiallahu 'Anhuma bahwasanya ia mengucapkan setiap  selesai   mengerjakan shalat dan bersalam: La ilaha illallahu wahdahu la  syarikalah, lahul   mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir. Lahaula wa la  quwwata illabillah. La ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu, lahun   ni'mati wa lahuts tsana-ul hasan. La ilaha illallahu mukhlishina  lahuddina walau karihal kafirun.   -Artinya: "Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu  bagiNya.   BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha  Kuasa atas   segala sesuatu. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan  pertolongan   Allah. Tiada Tuhan melainkan Allah dan kita tidak menyembah selain   daripadaNya. BagiNyalah segala kenikmatan dan keutamaan dan bagiNya pula    puji-pujian yang baik. Tiada Tuhan melainkan Allah, kita berikhlas hati   menjalankan agama untukNya, sekalipun orang-orang kafir membencinya"-.  Abdullah   bin az-Zubair berkata: "Rasulullah s.a.w. biasa membaca dengan bacaan  yang tersebut di atas   itu sehabis setiap bershalat." (Hadis Riwayat Muslim) 
9. Dari Abu   Hurairah r.a. bahwasanya kaum fakir dari golongan para sahabat Muhajirin   mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu berkata: "Orang-orang yang memiliki harta   banyak itu sama pergi -yakni meninggal dunia- dengan membawa derajat yang   tinggi-tinggi dan kenikmatan yang kekal. Sebabnya ialah karena mereka   bershalat sebagaimana kita bershalat, mereka berpuasa sebagaimana kita   berpuasa, lagi mereka mempunyai kelebihan dari harta-harta mereka dan dapat   mereka gunakan untuk beribadah haji, berumrah, berjihad serta bersedekah."   Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Tidakkah engkau semua suka kalau saya ajarkan   kepadamu semua sesuatu yang dengannya itu engkau semua dapat mencapai pahala   orang yang telah mendahuluimu dan dapat mendahului orang yang sesudahmu. Juga   tiada seorangpun yang lebih utama pahalanya daripadamu semua, selain orang yang   mengerjakan sebagaimana yang engkau kerjakan itu?" Mereka menjawab: "Baiklah, ya   Rasulullah." Beliau s.a.w. bersabda: "Hendaklah engkau semua membaca tasbih,   tahmid dan takbir sehabis shalat -wajib- sebanyak tiga puluh tiga kali   masing-masing." Abu Shalih yang meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah, ketika   ditanya bagaimana cara menyebutkan tasbih, tahmid dan takbir itu, lalu menjawab:   "Orang yang berdzikir itu supaya mengucapkan: "Subhanallah, Alhamdulillah dan   Allahu Akbar -Maha Suci Allah dan segenap puji bagi Allah dan Allah adalah Maha   Besar-." Sehingga jumlah semuanya itu ada tiga puluh tiga kali. (Muttafaq 'alaih)   Imam Muslim menambahkan dalam riwayatnya: "Lalu kembalilah kaum fakir dari   golongan sahabat Muhajirin itu kepada Rasulullah s.a.w. lalu mereka berkata:   "Saudara-saudara kita yakni orang-orang yang berharta sudah sama mendengar apa   yang kita kerjakan ini, kemudian merekapun mengerjakan seperti itu pula."   Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Yang sedemikian itu adalah keutamaan Allah   yang diberikan kepada orang yang dikehendaki." Addutsur adalah jamaknya   datsrun dengan fathahnya dal dan saknahnya tsa' yang bertitik tiga, artinya   ialah harta yang banyak. 
10. Dari Abu   Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barangsiapa yang membaca   Subhanallah sehabis tiap bershalat -wajib- sebanyak tiga puluh tiga kali   dan membaca Alhamdudillah sebanyak tiga puluh tiga kali dan pula membaca Allahu   Akbar sebanyak tiga puluh tiga kali dan untuk menyempurnakan keseratusnya ia   membaca: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa   huwa 'ala kulli syai-in qadir -artinya lihatlah dalam hadits no.1407-, maka   diampunkanlah untuknya semua kesalahan-kesalahannya, sekalipun banyaknya itu   seperti buih lautan." (Riwayat Muslim)
11. Dari Ka'ab bin   'Ujrah r.a. dari Rasulullah s.a.w. sabdanya: "Beberapa penghujung yang tidak   akan rugilah orang yang mengucapkannya atau yang mengerjakannya sehabis setiap   shalat yang diwajibkan, yaitu tiga puluh tiga kali bacaan tasbih, tiga puluh tiga   kali bacaan tahmid dan tiga puluh empat kali bacaan takbir." (Riwayat Muslim) 
12. Dari Sa'ad bin   Abu Waqqash r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu berta'awwudz -yakni berdoa   untuk mohon perlindungan- pada setiap selesai shalat dengan kalimat-kalimat ini   -yang artinya- "Ya Allah, saya mohon perlindungan kepadaMu daripada licik dan   kikir, saya mohon perlindungan pula padaMu kalau saya sampai dikembalikan kepada   serendah-rendahnya usia -yakni usia terlampau tua-, juga saya mohon   perlindungan padaMu daripada fitnah dunia serta saya mohon perlindungan padaMu   daripada fitnah kubur." (Riwayat Bukhari) 
13. Dari Mu'az r.a.   bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengambil tangannya dan berkata: "Hai Mu'az, demi   Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu." Beliau s.a.w. lalu melanjutkan   sabdanya: "Saya berwasiat padamu, hai Mu'az, janganlah sekali-kali engkau   meninggalkan setiap selesai bershalat mengucapkan -yang artinya: "Ya Allah,   berilah saya pertolongan untuk tetap berdzikir kepadaMu, serta bersyukur kepadaMu   dan beribadah secara baik kepadaMu." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan   isnad shahih 
14. Dari Abu   Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau seorang  diantara engkau semua bertasyahhud -yaitu mengucapkan bacaan Attahiyyat  dan   seterusnya-, maka pada penghabisannya hendaklah mohon perlindungan  kepada Allah   dari empat perkara. Maka supaya ia mengucapkan -yang artinya: "Ya   Allah, sesungguhnya saya mohon perlindungan kepadaMu daripada siksa  neraka   Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah di waktu hidup dan setelah mati  dan pula   dari kejahatan fitnahnya Dajjal yang mengembara." (Riwayat Muslim) 
15. Dari Ali r.a.,   katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila berdiri mengerjakan shalat, maka salah   satu dari yang terakhir sekali beliau ucapkan antara tasyahhud dan salam, yaitu   bacaan -yang artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosa saya yang lampau dan yang   akan datang, juga yang saya sembunyikan serta yang saya tampakkan, bahkan juga   yang saya perlebih-lebihkan dan dosa yang Engkau adalah lebih mengetahui   daripada saya sendiri. Engkau adalah Maha Mendahulukan serta Maha Mengakhirkan,   tiada Tuhan melainkan Engkau." (Riwayat Muslim)
16. Dari Aisyah   radhiallahu 'anha, katanya: "Nabi s.a.w. itu memperbanyak dalam mengucapkan   ketika ruku' dan sujudnya, yaitu Subhanakallahumma rabbana wa   bihamdikallahummaghfirli -Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kita dan dengan   mengucapkan puji-pujian padaMu, ya Allah berilah pengampunan padaku." (Muttafaq   'alaih) 
17. Dari Aisyah   radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengucapkan dalam ruku' dan   sujudnya: "Subbuhun quddusun Rabbul malaikati warruh - Maha Suci dan Maha   Bersih, yaitu Tuhan semua malaikat serta Jibril." (Riwayat Muslim) 
18. Dari Ibnu Abbas   radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Adapun ketika ruku'   maka Maha Agungkanlah Tuhan di dalamnya, sedang ketika sujud, maka giatlah dalam   berdoa, sebab nyata engkau semua akan dikabulkan doamu semua itu." (Riwayat   Muslim) 
19. Dari Abu   Hurairah r.a. bahwasanya "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sedekat-dekat keadaan   seorang hamba dari Tuhannya ialah di waktu ia sedang bersujud, maka   perbanyakkanlah berdoa dalam sujud itu." (Riwayat Muslim) 
20. Dari Abu   Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengucapkan dalam sujudnya:   Allahummaghfir li dzanbi kullahu, diqqabu wa jillahu wa awwalahu wa akhirahu wa   'alaniatahu wa sirrabu - ya Allah, berilah pengampunan padaku akan semua dosaku,   yang kecil dan yang besar, yang permulaan dan yang penghabisan, yang   terang-terangan dan yang rahasia." (Riwayat Muslim) 
21. Dari Aisyah   radhiallahu 'anha, katanya: "Pada suatu malam saya kehilangan Nabi s.a.w., lalu   saya selidiki, tiba-tiba beliau s.a.w. sedang melakukan ruku' atau sujud dan di   situ beliau mengucapkan: Subhanaka wa bihamdika la ilaha illa anta -Maha Suci   Engkau dan dengan mengucapkan puji-pujian padaMu, tiada Tuhan melainkan Engkau."   Dalam riwayat lain disebutkan: "Lalu jatuhlah tanganku -Aisyah- pada kedua tapak   kakinya yang bagian dalam dan beliau sedang ada di dalam masjid, sedang kedua   tapak kaki itu didirikan. Diwaktu itu beliau s.a.w. mengucapkan -yang artinya:   Ya Allah, sesungguhnya saya mohon perlindungan dengan keridhaanMu daripada   kemurkaanMu dan dengan pengampunanMu dari siksaanMu. Juga saya mohon   perlindungan padaMu, saya tidak menghitung-hitungkan pujian atasMu. Engkau   adalah sebagaimana yang Engkau pujikan pada diriMu sendiri. (Riwayat Muslim) 
22. Dari Sa'ad bin   Abu Waqqash r.a., katanya: "Kita semua berada di sisi Rasulullah s.a.w., lalu   beliau bersabda: "Adakah seorang diantara engkau semua itu tidak kuasa   mencari seribu kebaikan dalam setiap harinya?" Kemudian ada seorang dari   golongan yang duduk-duduk di waktu itu bertanya pada beliau s.a.w.:   "Bagaimanakah caranya mencari seribu kebaikan itu?" Beliau s.a.w. menjawab:   "Hendaknya orang -yang ingin mendapat seribu kebaikan dalam sehari itu- tadi   membaca tasbih seratus kali, maka untuknya dicatatlah sebanyak seribu kebaikan   atau dihapuskanlah dari dirinya seribu kesalahan." (Riwayat Muslim) Al-Humaidi   berkata: "Demikianlah yang disebutkan dalam kitab Muslim yakni dengan kata-kata:   "Au yuhaththu" -artinya: atau dihapuskan. Al-Barqani berkata: "Hadis ini   diriwayatkan oleh Syu'bah dan juga Abu 'Awanah dan Yahya al-Qaththan dari Musa   yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari arahnya itu. Mereka mengatakan: Wa   yuhaththu -artinya: dan dihapuskan, tanpa kata: "Alfin -yakni seribu." 
23. Dari Abu Zar   r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Atas setiap ruas tulang dari   seorang diantara engkau semua itu pada setiap paginya harus ada masing-masing   sedekahnya. Maka setiap sekali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap sekali   bacaan tahmid adalah sedekah, setiap sekali bacaan tahlil adalah sedekah, setiap   sekali bacaan takbir adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan juga sedekah,   mencegah dari kemungkaran juga sedekah dan keseluruhannya itu dapat dicukupi   oleh dua rakaat yang dikerjakan oleh seorang itu dari shalat Dhuha." (Riwayat   Muslim) 
24. Dari Ummul   mu'minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi   s.a.w. keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bershalat Subuh. Waktu itu   Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau s.a.w. kembali setelah   melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau s.a.w.   bersabda: "Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan."   Juwairiyah menjawab: "Ya." Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Saya telah mengucapkan   setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali,   andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau   ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu   menang daripada yang engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu ialah: "Subhanallah wa   bihamdihi 'adada khalqihi wa ridba nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada   kalimatibi -Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya,   sebanyak hitungan makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan ZatNya, seberat timbangan   'arasyNya dan sepanjang beberapa kalimatNya." (Riwayat Muslim) Dalam riwayat   Imam Muslim lainnya disebutkan: Subhanallah 'adada khalqihi. Subhanalfah ridha   nafsihi. Subhanallah zinata 'arsyihi. Subbanallah midada kalimatihi." Dalam   riwayat Imam Tirmidzi disebutkan: Nabi s.a.w. bersabda: "Tidakkah engkau suka   kalau saya ajari beberapa kalimat yang baik engkau membacanya, yaitu:   Subhanallah 'adada khalqihi, tiga kali; Subhanallah ridha nafsihi, tiga kali;   Subhanatlah zinata 'arsyihi, tiga kali; Subhanallah midada kalimatihi, tiga   kali." 
25. Dari Abu Musa   al-Asy'ari r.a. dari Nabi s.a.w,, sabdanya: "Perumpamaan orang yang  berdzikir   kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir kepadaNya ialah seperti  orang yang   hidup dan orang yang mati." Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan juga  diriwayatkan   oleh Imam Muslim, yaitu sabda Nabi s.a.w. "Perumpamaan rumah yang di  dalamnya   digunakan untuk berdzikir kepada Allah dan rumah yang tidak digunakan  untuk berdzikir kepada Allah adalah seperti benda yang hidup dan benda  yang mati." 
26. Dari Abu   Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah Ta'ala  berfirman -dalam hadits qudsi: "Aku adalah menurut sangkaan -keyakinan-  hambaKu kepadaKu.   Aku adalah beserta hambaKu itu apabila ia berdzikir -ingat- kepadaKu.  Maka   jikalau ia berdzikir kepadaKu dalam dirinya, maka Akupun ingat padanya  dalam   diriKu dan jikalau ia berdzikir kepadaKu di kalangan orang banyak, maka  Aku ingat   pada orang itu di kalangan makhluk yang lebih baik dari mereka itu  -yakni di   kalangan para malaikat." (Muttafaq 'alaih) 
27. Dari Abu   Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Telah dahululah   orang-orang yang menyendiri." Para sahabat bertanya: "Siapakah orang-orang yang   menyendiri itu, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Mereka itu ialah yang   sama berdzikir kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya, baik lelaki ataupun   perempuan." (Riwayat Muslim) Maksudnya: Menyendiri dalam ingatnya kepada Allah   di waktu orang-orang lain tidak mengingat kepadaNya. Inilah yang lebih dahulu   memperoleh keridhaan Allah Ta'ala. Diriwayatkan Almufarridun dengan tasydidnya   ra' dan ada yang meriwayatkan dengan takhfifnya -yakni ra'nya tanpa syaddah   lalu dibaca mufridun. Tetapi yang masyhur yang dikatakan oleh Jumhur Ulama ialah   dengan tasydid. 
28. Dari Jabir   r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama dzikir   ialah lafaz 'La ilaha illallah'." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia   mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. 
29. Dari Abdullah   bin Busr r.a. bahwasanya ada seorang lelaki berkata: "Ya Rasulullah,  sesungguhnya   syariat-syariat Islam sudah banyak -yakni hukum-hukumnya sudah lengkap-  atas   diriku, maka beritahukanlah kepada saya akan sesuatu yang saya dapat  berpegang   padanya." Beliau s.a.w. bersabda: "Supaya lisanmu itu senantiasa basah  dengan berdzikir kepada Allah." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia  mengatakan bahwa   ini adalah hadits hasan.
30.. Dari Jabir r.a.   dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa mengucapkan: Subhanallah wa bihamdih,   maka ditanamlah untuknya sebatang pohon kurma dalam syurga." Diriwayatkan oleh   Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. 31. Dari Ibnu   Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Saya bertemu Nabi Ibrahim   a.s., pada malam saya di isra' kan, lalu beliau berkata: "Hai Muhammad,   sampaikanlah salam saya kepada umatmu dan beritahukanlah kepada mereka   bahwasanya syurga itu bagus tanahnya, tawar airnya dan bahwasanya ia adalah   merupakan tanah datar yang rata dan benih tanaman syurga itu ialah: 'Subhanallah   walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar'." Diriwayatkan oleh Imam   Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. 
32. Dari Abuddarda'   r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidakkah engkau semua suka kalau   saya beritahukan kepadamu semua akan sebaik-baik amalanmu, juga seindah-indahnya   bagi Tuhan yang Maha Merajaimu semua, serta yang tertinggi dalam   derajat-derajatmu semua, bahkan lebih baik untukmu semua daripada menafkahkan   emas dan perak, juga lebih baik untukmu semua daripada engkau semua bertemu   dengan musuhmu lalu engkau tebas leher-leher mereka itu dan merekapun menebas   leher-lehermu semua?" Para sahabat berkata: "Baiklah." Beliau s.a.w. lalu   bersabda: "Yaitu berdzikir kepada Allah Ta'ala." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.   Imam Hakim, Abu Abdillah mengatakan bahwa isnad hadits ini adalah shahih. 
33. Dari Sa'ad bin   Abu Waqqash r.a. bahwasanya ia bersama Rasulullah s.a.w. masuk ke tempat  seorang   wanita dan di mukanya ada beberapa biji atau beberapa kerikil -batu-batu  kecil- yang digunakan untuk menghitung tasbihnya, lalu beliau s.a.w.  bersabda:   "Tidakkah engkau suka kalau saya memberitahukan padamu tentang sesuatu  yang   lebih mudah untukmu daripada ini dan bahkan lebih utama?" Selanjutnya  beliau   s.a.w. bersabda: "Yaitu suatu bacaan -yang artinya: Maha Suci Allah  sebanyak   hitungan apa-apa yang diciptakan olehNya di langit. Maha Suci Allah  sebanyak   hitungan apa-apa yang diciptakan olehNya di bumi. Juga Maha Suci Allah  sebanyak   hitungan apa-apa yang ada diantara langit dan bumi. Maha Suci Allah  sebanyak   hitungan apa-apa yang diciptakan olehNya. Allah adalah Maha Besar  sebanyak   seperti itu pula. Segenap puji bagi Allah sebanyak seperti itu pula.  Tiada Tuhan   melainkan Allah sebanyak seperti itu pula dan tiada daya serta tiada  kekuatan   melainkan dengan pertolongan Allah sebanyak seperti itu pula."  Diriwayatkan oleh   Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. 
34. Dari Abu Musa   al-Asy'ari r.a., katanya: "Rasulullah sa..w. bersabda kepadaku: "Tidakkah engkau   suka kalau saya tunjukkan kepadamu pada sesuatu gedung simpanan dari beberapa   gedung simpanan syurga?" Saya -Abu Musa- berkata: "Baiklah, ya Rasulullah."   Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Yaitu ucapan: La haula wala quwwata illa billah   -Tiada daya dan tiada kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah." (Muttafaq   'alaih) 
 
 
 

 
 
 
 
.bmp) 
No comments:
Post a Comment