Wednesday, May 11, 2011

Cinta Remaja dan Nafsu

Assalammualaikum kepada sahabat-sahabat yang di rahmati Allah SWT sekalian. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW,kaum keluarga dan para sahabat-sahabat Baginda.

 Sahabat yang dirahmati Allah,
Banyak muda-mudi zaman sekarang yang asyik khayal terseret dalam pergaulan bebas. ber"couple" seolah menjadi perkara biasa bagi mereka untuk memberi rasa cinta pada kekasih amat mudah. Rasa rindu ingin bertemu selalu menghantui mereka, para remaja yang sedang "mabuk cinta" merasa dunia ini seperti mereka yang punya. Malangnya, ada yang sanggup bercengkerama berdua-duaan berlainan jenis (bukan muhrim). ini lebih digemari mereka daripada  membaca buku-buku motivasi atau melakukan kegiatan positif yang lainnya. Lebih malang lagi, tontonan drama-drama di TV lebih menggalakan keadaan ini.

Tidak dapat dinafikani lagi, di masa sekarang, ada keprihatinan mendalam di balik fenomena itu. Dengan perasaan“mabuk cinta", para remaja itu banyak yang lupa akan batas-batas yang digariskan agama. Melalui perasaan yang disebut "cinta" itu, terjadilah sebuah interaksi intensif dari perasaan saling suka, sering bertemu, dan seterusnya yang berujung pada terjadinya berbagai masalah fisik dalam kesempatan yang sepi berdua. 

Tidak jarang mereka sampai terjerumus ke jurang perzinaan, kerana tak boleh mengendalikan diri. Akhirnya, hubungan yang awalnya istimewa bagi mereka, menjadi penyebab terjadinya dosa besar dan hancurnya masa depan bagi si pelakunya. Sekali lagi, mereka memberi alasan melakukannya dengan “menamakan cinta”.

Begitu naifkah, kata cinta yang harusnya dijaga kesuciannya, menjadi ternoda. Lalu, benarkah itu cinta??? Ataukah hanya nafsu yang menguasai diri??? Jadi, ketika sepasang muda-mudi sedang asyik berduaan, sebenarnya cinta ataukah nafsu mereka yang “berbicara”??? Apakah emosi ataukah akal sihat mereka yang lebih dominan???

Jika ada seorang gadis yang berkata kepada kekasihnya, “Kuserahkan segala milikku untukmu sebagi bukti cintaku padamu…” Dia menganggap itu sebagai sebuah pengorbanan kerana cinta. Tapi begitukah pengorbanan untuk cinta??? Ataukah itu untuk nafsu???

Ada seorang pemuda menanyakan pada kekasihnya, “Bila kau benar cinta padaku, apa buktinya?” Atau dalam maksud lain, “Sebagai bukti cinta, maukah kau kucium, kupeluk… (dan seterusnya).” Atau dalam erti  lain, jika yang minta ini itu adalah si gadis, dan ketika si pemuda menolaknya lantas dibilang pengecut. Apakah harus begitu membuktikan cinta???

Begitu mudahkah menamakan “cinta” untuk suatu perbuatan dosa. Apakah itu benar cinta, atau itukah yang dinamakan nafsu??? , sebagai manusia yang dikurniakan akal budi yang sempurna, kita  pasti tahu perbezaan kedua-duanya, antara nafsu dan cinta. Dan sebagai generasi muda yang terpelajar, sudah semestinya kita tidak mencampuradukkan kedua-dua hal itu untuk menuruti hasrat ( hawa nafsu) kita.

Sekarang adalah era moden yang serba canggih (akhir zaman), bukan era manusia gua ratusan abad yang lalu. Manusia semakin cerdas dan punya peradaban tinggi. Jadi, seharusnya tahu apa itu erti cinta yang sesungguhnya, dan jangan menodai makna cinta dengan menempiaskan hasrat nafsu berahi dengan memberi alasan cinta.

Begitu parahnya pergaulan bebas muda-mudi di zaman ini, yang melakukan  perbuatan maksiat sebagai sebuah kebiasaan yang wajar. Hal itu bukan tanpa bukti. Ada wanita yang mengaku terus dan katanya ingin bertaubat. Ada juga laki-laki yang mengaku dengan perasaan bangga tanpa ada niat memperbaiki diri sedikit pun. Ada juga cerita dari teman yang sering dijadikan curahan teman-temannya. Pendek kata, kita harus mengurut dada mengetahui realiti kelabu ini. Mereka ada di tengah-tengah kita. Inilah yang terjadi di tengah-tengah kita.

Nama cinta bukanlah untuk sesuatu yang nista. Cinta adalah anugerah Yang Kuasa yang harus kita jaga kesuciannya. Jika kita mencintai kekasih kita, maka dengan cinta itulah kita menjaganya, bukan menodainya. Cinta selalunya suci dan mulia bila ia dimiliki oleh seorang “pecinta sejati”. Banyak kisah cinta yang menjadi legenda. Rabiah Al Adawiyah menjadi legenda sufi wanita kerana cintanya pada Sang Pencipta.

Jadi, jangan katakan ‘cinta’ jika kita tidak boleh megerti dengan makna yang sebenarnya. Jangan samakan cinta dengan nafsu hanya kerana kita kurang mengendali diri. Jangan memburukkan makna cinta sebagai sarana tempias nafsu. Dan yang lebih penting lagi, pergaulan bebas tak akan terjadi bila remaja kita boleh memaknai cinta dengan sebenarnya dan memegang teguh ajaran agama dengan istiqomah (konsisten) sampai tiba masanya gerbang pernikahan terbuka.

Pada hakikatnya semua manusia ingin dicintai oleh orang lain. Apalagi dicintai oleh Allah SWT.Kerana cinta Allah SWT begitu tulus dan tiada berbatas. Kadang hanya manusialah yang tak boleh menempatkan cinta Allah sebagai cinta terindah padahal cinta yang sejati hanya milik Allah SWT. Manusia lebih cenderung cinta pada hal yang belum pasti untuk dicintai.

Banyak definisi tentang cinta.antara lain cinta adalah pengorbanan,cinta adalah kesetiaan,cinta adalah kesucian.Definisi cinta banyak ertinya hampir semua penulis, filosof & ulama punya definisi cinta menurut pemikiran mereka.Bahkan seorang Khalil Gibran penyair asal Libanon mengatakan Cinta adalah bunga yang selalu mekar dalam segala musim.Namun ada seorang ulama dan penyair yaitu Imam Ibnu Khoil mengatakan Cinta itu tidak dapat didefinisikan tapi hakikatnya dapat dirasakan.

Akan tetapi kebanyakan cinta lebih cenderung untuk di ungkapkan makna dan ertinya.dalam Islam pun ada cinta,kerana Islam menebar kasih sayang dan kedamaian dalam cinta pada sesama.Hal itu terbukti didalam Al Quran pun juga membicarakan cinta dan cinta pun dapat dirasakan dengan menangkap keindahan cinta dalam Al Quran dan Sunah Rasul. Cinta yang tidak didasari takwa akan tetap di hisab kelak. Kerana cinta tersebut lebih cenderung untuk hal-hal yang menimbulkan maksiat dan syahwat. Syahwat adalah sesuatu yang melanggar dari syariah Islam dan jadikanlah cinta itu sebagai amanah, yang selama cinta diorientasikan untuk ibadah dengan dibingkai taKwa. Maka marilah berlumba-lumba untuk meraih cinta Allah SWT, supaya kita mendapatkan cinta yang mampu membimbing diri untuk lebih dekat kepada-Nya....  
Insya Allah.
 
(Di petik daripada tulisan azita_idris79@yahoo.com
islamyangterindah.blogspot)

No comments: