Friday, March 29, 2013

Tafsir Surah Ar-Ruum Ayat 26-27.

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,


Firman Allah SWT :

وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ (26)
 

Maksudnya : "Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk".(Surah Ar-Ruum (30) ayat 26)

Ayat ini menjelaskan bahawa demikianlah kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, maka apa saja yang berada di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya dan tunduk kepada-Nya. Dalam pada itu kita seharusnya melihat bahawa kebanyakan manusia tidak tunduk dan menyembah Allah SWT. Maka ketetapan yang ada di dalam ayat ini bererti tunduknya tiap-tiap sesuatu yang ada di semua langit dan bumi kepada iradat dan kehendak Allah SWT. Kehendak-Nya yang mengendalikan semuanya itu sesuai dengan sunah yang telah di tentukan-Nya. Dalam hal ini semuanya tunduk kepada sunah itu, walaupun manusia dalam perbuatan dan kerjanya adalah yang derhaka dan ingkar. Sesungguhnya yang derhaka itu adalah akal dan hati mereka. Adapun yang berkenaan dengan jasad, mereka tunduk dan diatur menurut hukum-hukum alam yang disebut sunnatullah itu. 

Allah SWT berfirman:

وله أسلم من في السموات والأرض طوعا وكرها

Maksudnya : "Padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa. (Surah Ali-Imran ayat 83)


Firman Allah SWT :

وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ وَلَهُ الْمَثَلُ الْأَعْلَى فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (27)


Maksudnya : "Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Surah Ar-Ruum (30) ayat 27)

Asbabun Nuzul Surah Ar-Ruum ayat 27 .

Ikrimah r.a. meriwayatkan, bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaum kafir yang merasa hairan dengan kemampuan Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati." (Hadis Riwayat Ibnu Abi Hatim. Lihat ad-Durrul Mantsur : 5/168)
 
Ayat ini juga merupakan natijah ayat terdahulu. Ayat ini menetapkan bahawa siapa yang memiliki semua langit dan bumi, Dialah yang memulai kejadiannya, dan Dia pula yang mengembalikannya sesudah mati seperti semula.

Dalam surat ini pada ayat 11 tersebut di atas telah disebutkan mengenai permulaan kejadian dan pengembaliannya setelah ia mati. Hal itu diulang lagi di sini untuk menguatkan pernyataan itu setelah diterangkan bukti kebesaran Allah SWT tersebut di atas. Di sini ditambahkan sesuatu yang baru, iaitu kalimat "Dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya". Dalam ayat ini ada kata-kata "lebih mudah" yakni menghidupkan adalah lebih mudah bagi Allah SWT dari pada penciptaannya semula. Akan tetapi lebih mudahnya menghidupkan kembali dari pada menciptakan semua itu adalah dengan membandingkannya kepada kebiasaan yang berlaku pada manusia, bukan dihubungkan kepada Allah SWT, sebab bagi Allah SWT semuanya adalah mudah. Allah SWT tidak akan merasa berat mengadakan sesuatu apapun. 


Allah SWT berfirman:

إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون

Maksudnya : "Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepada-Nya: "Jadilah! Maka terjadilah ia. (Surah Yasin ayat 82)


Jadi bagi Allah, mengadakan hal-hal kecil maupun besar adalah sama saja.
Maka kata-kata "lebih muduh" di sini ditinjau dari segi kesanggupan manusia, tentang segala sesuatu yang dibuatnya. Bagi manusia, menciptakan sesuatu lebih sukar dari pada mengulangi segala daya upaya, kesungguhan dan lain sebagainya. Dalam usahanya itu mereka melakukan kesalahan berulang kali, baru sampai kepada yang dimaksud. Setelah sampai kepada yang dicita-citakannya itu, tentu mengulang membuatnya kembali dengan mudah baginya, tidak memerlukan tenaga lagi seperti memulainya, sebab segala sesuatu telah terbayang dalam hati dan fikirannya bagaimana cara-cara membuatnya itu. Adapun bagi Allah SWT tidak ada yang lebih mudah atau lebih sukar. Semuanya mudah bagi Allah SWT.


Kata-kata "lebih mudah" ini diberi huraian pula dengan kalimat "Dan bagi-Nyalah sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi". Allah SWT itu tunggal di segala langit dan bumi dengan segala sifat-sifat-Nya, tidak ada sesuatupun yang bersekutu dengan-Nya. Tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kata-kata "Perkasa" di sini bererti: yang menang, yang dapat membuat apa yang dikehendaki. "Bijaksana" bererti mengendalikan segala makhluk dengan teliti dan dengan batas-batasnya.

Sahabat yang dikasihi,

Marilah sama-sama kita meyakini sesungguhnya bahawa Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat akan semua perbuatan , amalan, percakapan dan niat-niat di hati kita. Semua apa yang kita lakukan tidak terlepas daripada ilmu dan pengetahuan Allah SWT. Oleh itu sebagai hamba Allah yang bersyukur di atas nikmat iman, nikmat rezeki dan kehidupan yang di kurniakan Allah SWT maka perlulah kita patuh dan tunduk kepada suruhan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Kebahagian kita yang sebenarnya adalah kebahagiaan hidup di hari akhirat.
 


No comments: