Wednesday, September 12, 2012

Allah SWT Tidak Pandang Rupa Paras Kamu Tetapi Dia Pandang Kepada Hati Kamu

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
 Sahabat yang dirahmati Allah,
Allah SWT menciptakan manusia dengan sempurna yaitu diberikannya bentuk tubuh yang baik, akal fkiran dan nafsu, kemudian manusia itu sendiri yang menentukan mampu atau tidaknya menggunakan pemberian Allah SWT dengan baik.

Allah SWT menciptakan roh kepada manusia sebagai pengerak untuk menghidupkan seluruh anggota badan. Akal sebagai alat untuk menerima ilmu pengetahuan atau untuk mengetahui hakikat sesuatu secara nyata. Anggota tubuh seperti panca indra berfungsi untuk mendengar, melihat, berkata-kata dan bergerak secara fizikal.. Dari semua anggota tubuh manusia hanya hati yang dapat menerima sesuatu yang mutlak dari Allah SWT yang Maha Berkuasa kerana hati adalah sebagai tuan kepada anggota tubuh, semua aktiviti anggota tubuh digerakkan oleh hati dan hati adalah Allah SWT yang menggerakkan.

Nabi SAW bersabda yang bermaksud : "Sesungguhnya Allah tidak memandang pada rupa dan tubuh kamu dan tidak pada harta kamu, tetapi Allah memandang hati dan amal kamu"
(Hadis Riwayat Muslim).

Manusia hanya dapat memandang sesuatu secara zahir (nyata) saja tidak dapat menembus apa yang ada dalam hati, maka manusia sering kali tertipu dengan penampilan atau gambaran luaran yang sebenarnya menurut pandangan Allah adalah berlainan. Niat dan prasangka (zan) yang menjadi penilaian Allah SWT dalam menilai baik dan buruknya manusia.
 Rasulullah SAW bersabda maksudnya : "Amal itu hanya tergantung dengan niat "
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda maksudnya : "Niat seorang mukmin untuk nilai amalnya " (Hadis Riwayat Abu Daud).

Dalam hadis qudsi Allah SWT berfirman maksudnya : "Aku tergantung prasangka hambaKu kepadaKu dan Aku beserta hambaKu apabila ia berzikir kepadaKu " (Hadis Riwaayt Bukhari).

Sahabat yang dimuliakan,
Apabila kalian sakit fizikal kalian akan berusaha untuk berjumpa doktor  mencari ubat untuk menyembuhkan penyakit kalian. Kalian cukup jaga dan prihatin terhadap kesihatan fizikal apabila sakit, tetapi sering lupa apabila hati dan jiwa kalian sakit untuk mencari menawar dan ubat yang sesuai terhadap penyakit tersebut.

Imam al-Gazali berkata: "Saya heran manusia sangat mengutamakan kebersihan dan keindahan tubuh sedangkan hatinya tidak mereka bersihkan dari kotoran-kotoran batin dan maksiat, padahal Allah hanya memandang hati mereka sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Asy-Syams ayat 7-10 maksudnya :

“Dan jiwa/roh serta penyempurnaannya (ciptaannya) maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa/roh itu, dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya.” (Surah asy-Syams ayat 7-10)

Roh manusia dicipta Allah untuk membeza perkara benar dengan yang batil. Justeru, kejayaan manusia akan dicapai apabila rohnya sentiasa berada dalam keadaan suci.

Setiap manusia dapat memperoleh kelebihan daripada Allah SWT berupa taufik dan hidayah yang dikurniakan-Nya  asalkan mereka mampu menjalannya dengan baik dan hati yang bersih jauh dari syirik, riak sombong dan takbur.

Firman Allah SWT maksudnya : " Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu " (Surah al-Hujarat ayat 13).

Firman-Nya lagi yang bermaksud : " Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan " (Surah al-Mujadilah ayat 11).

Jika hati baik maka akan baik pula kelakuan anggota tubuhnya sebaliknya jika hati buruk maka buruk pula kelakuan anggota tubuh dan gerakan hati atas Iradat Allah SWT.

Sahabat yang dikasihi,
Berkata seorang ulama, Ibrahim Al-Khawas r.a.: “ Sesungguhnya ubat hati itu ada lima perkara, maka ubatilah hati kamu dengan lima perkara tersebut. Pertamanya, bacalah Al-Quran dengan menghayati isi kandunganya. Kedua, mengosongkan perut dari terlalu kenyang atau berpuasa. Ketiga, bangun ( beribadat ) di waktu malam. Keempat, menghampirkan diri kepada Allah ( beribadat ) di sepertiga malam dan yang kelimanya, sentiasa bersama-sama di dalam majlis orang-orang yang soleh ”.

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan sebaik-baik penciptaan. Bermulanya dengan setitik air yang hina sehinggalah bergelar seorang insan bernama manusia. Diberikan pula berbagai-bagai nikmat yang tak ternilai banyaknya tanpa mengira siapa kita. Namun, kita sering lalai dan lupa untuk mensyukuri di atas anugerah yang dikurniakan, bahkan kita masih lagi berlumba-lumba mengejar kemewahan yang bersifat sementara itu.

Nikmat yang paling berharga dikurniakan kepada manusia ialah nikmat hati, yang merupakan raja segala gerak-geri dan tingkah-laku yang dipertontonkan oleh manusia. Hati yang diciptakan Allah semulia-mulia kejadian, di situlah akal manusia, di situlah buruk, baik, sihat, lemah manusia, di situlah segala-galanya.

Benarlah apa yang diucapkan oleh Rasulullah SAW yang bermaksud : "Sesungguhnya didalam jasad manusia ada segumpal darah apabila segumpal darah itu baik maka baik pula sekalian anggota tubuh sebaliknya, apabila buruk maka buruk pula anggotanya, ketahuilah yaitu hati " (Hadis Riwayat Bukhari-Muslim).

Oleh itu jagalah hati kalian dengan sebaik-baiknya kerana hati yang bersih dan sejahtera adalah merupakan jalan menuju kebahgiaan di dunia dan ianya juga adalah tiket untuk memasuki syurga Allah SWT.



No comments: