Sahabat yang dirahmati Allah,
Perkataan Islam mempunyai dua makna.
Pertama, nash (teks) wahyu yang menjelaskan Islam sebagai ad-deen (agama).
Kedua, Islam merujuk pada amal manusia, iaitu keimanan dan ketundukan manusia kepada Allah s.w.t dan kitab suci al-Qur'an yang diwahyukan oleh Allah s.w.t kepada Rasulullah s.a.w.
Berdasarkan makna pertama, Islam yang dibawa Nabi Muhammad lebih luas lagi daripada yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya sendiri. Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh. Tak heran jika Al-Qur’an boleh menjelaskan dan menunjukkan tentang segala sesuatu kepada manusia.
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : "Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu."
(Surah An-Nahl ayat 89)
Dengan kesempurnaan risalah Nabi Muhammad saw., sempurnalah struktur kenabian dan risalah samawiyah (langit). Kita yang hidup setelah Nabi Muhammad s.a.w. diutus, telah diberi petunjuk oleh Allah tentang semua tradisi para nabi dan rasul yang sebelumnya.
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : " Mereka orang-orang yang telah diberikan petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka."
(Surah Al-An’am ayat 90).
Firman Allah s.w.t yang bermaksud : "Dan kamu diberi petunjuk tentang sunah-sunah orang-orang yang sebelum kamu. "
(Surah An-Nisa ayat 20)
Islam telah lengkap dan sempurna, Allah s.w.t. menyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang bermaksud : "Pada Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku, dan Aku redha Islam sebagai agama bagimu sekalian…."
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa risalah yang dibawanya adalah satu kesatuan dengan risalah yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. “Perumpamaanku dan perumpamaan nabi-nabi sebelumku ibarat orang yang membangun sebuah rumah. Ia memperindah dan mempercantik rumah itu, kecuali letak batu bata pada salah satu sisi bangunannya. Kemudian manusia mengelilingi dan mengagumi rumah itu, lalu mengatakan: ‘Alangkah indah jika batu ini dipasang!’ Aku adalah batu bata tersebut dan aku adalah penutup para nabi.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sahabat yang dimuliakan,
Sempurna dan lengkapnya risalah agama Islam apabila Allah s.w.t menjelaskan pada haji wada’ dengan ayat 3 surat Al-Maidah –yang juga sebagai wahyu terakhir turunnya kepada Nabi s.a.w.mengharuskan seluruh manusia tunduk pada Islam. Semua syariat yang terdahulu dengan sendirinya mansukh (terhapus). Dan, tidak akan ada lagi syariat baru sesudah risalah yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w.
Risalah dan kenabian telah ditutup dengan diutusnya Nabi Muhammad s.a.w. Firman Allah s.w.t yang bermaksud : ". ….tetapi ia (Nabi Muhammad) sebagai utusan Alah dan penutup nabi-nabi…"
(Surah Al-Ahzab ayat 40).
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : " Katakanlah: 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.”
(Surah Al-A’raf ayat 158).
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : "Dan Kami tidak mengutus kamu kecuali untuk seluruh manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan."
(Surah Saba: 28).
Firman Allah s.w.t yang bermaksud : "Dan tidaklah Kami mengutusmu, kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam."
(Surah Al-Anbiya’: 107).
".. Dan barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima (agama itu) daripadanya."
(Ali Imran: 85).
"..Sesungguhnya agama yang diredhai Allah adalah Islam. "
(Ali Imran: 19).
Maka, siapa saja yang tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad, ia akan celaka dan menjadi orang yang sesat. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Demi Dzat yang diriku dalam genggaman-Nya, tidak seorang pun dari umat ini, baik Yahudi atau Nasrani, mendengar (berita kerasulan)-ku, kemudian ia tidak beriman kepada apa yang aku bawa, kecuali ia sebagai ahli Neraka.”
(Hadis Riwayat Muslim)
Allah menegaskan dalam Al-Qur’an yang bermaksud : “ Barangsiapa menentang Rasul sesudah nyata petunjuk baginya dan mengikuti bukan jalan orang-orang Mukmin, nescaya Kami angkat dia menjadi pemimpin apa yang dipimpinnya dan Kami masukkan ke dalam Neraka Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(Surah An-Nisa ayat 115).
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasu-Nya dan hendak membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan Rasul-Nya, mereka berkata, kami beriman kepada setengah (Rasul) dan kafir kepada yang lain, dan mereka hendak mengambil jalan tengah (nuteral) antara yang demikian itu. Mereka itu ialah orang-orang kafir yang sebenarnya, dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu siksaan yang menghinakan"
(Surah An-Nisa ayat 150-151).
Risalah yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. telah banyak dilupakan, diselewengkan, diubah, dan ajarannya yang haq telah dihapuskan. Sehingga, melekatlah kebatilan di kalangan para pemeluknya, baik dalam masalah akidah, ibadah, dan perilakunya. Sementara, Islam adalah agama yang sumber ajarannya dari Al-Qur’an dan Hadis, terpelihara kesahihannya. Sanadnya tersambung kepada Rasulullah saw. Apakah ada pilihan bagi kita yang meghayati ajaran Islam dan taat kepada Allah kepada selain dengan mengikuti risalah yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w.? Tentu saja tidak.
Allah berfirman yang bermaksud : “Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul Kami, yang menerangkan (syariat Kami) kepadamu ketika rasul-rasul telah putus supaya kamu tidak berkata, ‘Tidak datang kepada kami pemberi kabar gembira dan tidak pula memberi peringatan.’ Allah MahaTahu atas segala sesuatu.”
(Surah Al-Maidah ayat 19)
Sumber Ajaran Islam :
Isi ajaran Islam yang diserukan Nabi Muhammad dapat diketahui dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang telah diakui kesahihannya oleh para ulama hadis. Islam yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. merupakan hidayah yang sempurna bagi seluruh umat manusia. Allah menurunkan Islam ini secara sempurna dan menyeluruh sehingga tidak ada satu persoalan pun yang bersangkut paut dengan kehidupan manusia yang tidak ada dalam ajaran Islam. Islam mengandungi aspek hukum ; halal, haram, harus, makruh, fardu, wajib, sunat. Termasuk juga masaalah akidah, ibadah, politik, ekonomi, perang, damai, perundangan, dan semua konsep hidup manusia.
Begitulah yang Allah katakan tentang Al-Qur’an yang bermaksud : "Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu."
(Surah An-Nahl ayat 89)
Kitab dan Sunnah telah menjelaskan semua persoalan yang terkait dengan akidah, ibadah, ekonomi, sosial kemasyarakatan, perang dan damai, perundang-undangan dan kehakiman, ilmu, pendidikan dan kebudayaan, serta hukum dan pemerintahan. Para ahli fiqh membuat klasifikasi ajaran Islam ke dalam persoalan akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan uqubah (pelanggaran dan hukuman).
Yang termasuk dalam urusan akidah adalah masalah hukum dan pemerintahan. Masalah akhlak adalah masalah utama yang perlu diperingkatkan. Sedangkan yang masuk ke dalam urusan ibadah adalah masalah solat, zakat, puasa, haji, dan jihad. Muamalah bersangkut paut urusan perpindahan kewangan, pinjaman dan jual beli. Bab munakahat pula mengandungi soal nikah, kawin, talak, cerai , amanah dan harta warisan. Sedangkan yang masuk dalam kategori uqubah adalah persoalan qisas, hudud, diyat dan takzir.
No comments:
Post a Comment