Saturday, May 29, 2010

Perkara Yang Merosakkan Ukhuwah

 Sahabat yang dirahmati Allah,
Ukhuwah Islamiyah adalah satu ikatan yang terbina kerana persaudaraan Islam di antara sesama umat Islam kerana kasih sayang semata-mata kerana Allah. Ikatan ini adalah satu tuntutan yang seharusnya wujud di kalangan umat Islam. Jika terungkai ikatan ini, maka kekuatan umat Islam akan terungkai dan umat Islam akan menjadi lemah dan mudah di peralatkan oleh musuh-musuh Islam.

 Firman Allah s.w.t yang bermaksud :
" Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu ( yang bertelingkah ) itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat. " 
(Surah Al-Hujuraat ayat 10)

"Dan Kami cabut akan apa yang ada di hati mereka dari perasaan hasad dengki sehingga menjadilah mereka bersaudara ( dalam suasana kasih mesra ), serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin masing-masing."
(Surah Al-Hijr ayat 47)

Berapa banyak kehidupan yang berubah menjadi keras ketika ikatan persaudaraan
telah pupus, ketika sumber-sumber kecintaan kerana Allah telah kering, ketika individualisme telah menggeser nilai-nilai persaudaraan, saat itu setiap individu berada dalam kehidupan yang sukar, merasa terpisah menyendiri dari masyarakatnya.

Kebanyakan manusia pada umumnya, perilaku mereka telah tercemar oleh perkara-perkara yang dapat merosakkan persaudaraan, yang terkadang mereka menyedari perkara tersebut, dan terkadang tidak menyedarinya.

Oleh sebab itu, kami akan mencuba memaparkan beberapa perkara yang dapat merosakkan persahabatan dan persaudaraan. Sebelumnya, akan kami kemukakan terlebih dahulu beberapa hadis dan perkataan para ulama' salaf mengenai hubungan persaudaraan.

Dalam sebuah hadis yang menerangkan tentang tujuh golongan yang akan mendapat
naungan Allah di hari tiada naungan kecuali naungan Allah, Rasulullah s.a.w. menyebutkan salah satu di antaranya adalah :
" Dan dua orang lelaki yang saling mencintai kerana Allah, mereka berkumpul dan berpisah keranaNya. "
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dan di dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman maksudnya " Orang-orang yang saling mencintai keranaKu, berhak atas kecintaanKu"
(Hadis Riwayat Malik dan Ahmad)

Muhammad bin Munkadir ketika ditanya tentang kenikmatannya dalam kehidupan ini,
beliau menjawab, " Ketika bertemu dengan saudara-saudara ( sahabat-sahabat), dan membahagiakan mereka."

Al-Hasan berkata, " Kami lebih mencintai sahabat-sahabat kami dari pada keluarga kami, kerana sahabat-sahabat kami mengingatkan kami akan kehidupan akhirat, sedangkan keluarga kami mengingatkan kami akan kehidupan dunia."

Khalid bin Shafwan berkata, " Orang yang lemah adalah yang sedikit menjalin persaudaraan "

Perhatikanlah beberapa perkataan di atas, baik dari ayat-ayat Allah, hadis, mahupun perkataan para ulama, kemudian lihatlah pada kenyataan tentu akan menunjukkan kebenarannya. Siapakah yang menolongmu untuk mampu tetap teguh memegangi hidayah? Siapakah yang meneguhkan kamu untuk tetap istiqamah? Siapakah yang menemani kamu ketika dirundung bencana dan malapetaka?
Kerana itu Umar al-Khattab r.a  pernah berkata, " Bertemu dengan para ikhwan dapat menghilangkan kegalauan dan kesedihan hati. "

Jika demikian, bagaimana mungkin seorang yang berakal akan mengesampingkan
ukhuwah dan lebih memilih kehidupan yang kacau dan hingar bingar.

Sahabat yang dimuliakan,
Perkara-Perkara Yang Dapat Merosakkan Ukhuwah, di antaranya adalah :

1. Tamak Dan Rakus Terhadap Dunia, Terhadap Apa-Apa Yang Dimiliki Orang Lain.
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :
" Zuhudlah terhadap dunia, Allah akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap
apa yang dimiliki oleh manusia, mereka akan mencintai kamu. "
(Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Jika kamu tertimpa musibah, mintalah musyawarah kepada saudaramu dan jangan
meminta apa yang engkau perlukan. Sebab jika saudara atau temanmu itu memahami
keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa harus meminta atau
menitiskan airmata.

2. Maksiat Dan Meremehkan Ketaatan.
Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa zikir dan ibadah, saling menasihati,
mengingatkan dan memberi pelajaran, bererti pergaulan atau ikatan persahabatan
itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati dan perkara ini boleh
mengakibatkan terbukanya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan
saling menyibukkan diri dengan urusan yang lain.
Padahal Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya :
" Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak menzaliminya
dan tidak menghinakannya. Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya,
Tidaklah dua orang yang saling mengasihi, kemudian dipisahkan antara keduanya
kecuali hanya kerana satu dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya.
(Hadis Riwayat Ahmad)

Ibnu Qayim, dalam kitab "Al-Jawabul Kafi" mengatakan, " Diantara akibat dari perbuatan maksiat adalah rasa gelisah ( takut dan sedih ) yang dirasakan oleh orang yang bermaksiat itu untuk bertemu dengan saudara-saudaranya."

Orang-orang ahli maksiat dan kemungkaran, pergaulan dan persahabatan mereka
tidak dibangun atas dasar ketakwaan melainkan atas dasar kebendaan sehingga
akan dengan mudah berubah menjadi permusuhan Allah s.w.t berfirman maksudnya :
" Pada hari itu sahabat-sahabat karib: Setengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa ( iman dan amal soleh ). "
(Surah Az-Zukhruf ayat 67)

Sedangkan persahabatan kerana Allah, akan terus berlanjutan sampai di Syurga;
" Dan Kami cabut akan apa yang ada di hati mereka dari perasaan hasad dengki sehingga menjadilah mereka bersaudara ( dalam suasana kasih mesra ), serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin masing-masing. "
(Surah Al-Hijr ayat  47)

3. Tidak Menggunakan Adab Yang Baik (Syar'i) Ketika Berbicara.
Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaknya seseorang memilih
perkataan yang paling baik. Allah berfirman maksudnya :
" Dan katakanlah ( wahai Muhammad ) kepada hamba-hambaKu ( yang beriman ),
supaya mereka berkata dengan kata-kata yang amat baik ( kepada orang-orang yang
menentang kebenaran ); sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menghasut di antara
mereka ( yang mukmin dan yang menentang ); sesungguhnya Syaitan itu
adalah musuh yang amat nyata bagi manusia. "
(Surah Al-Israa ayat 53)

Dalam sebuah hadis Nabi s.a.w. bersabda maksudnya :
" Kalimah thayibah adalah shadaqah. "
(Hadis Riwayat Bukhari)

4. Tidak Memperhatikan Apabila Ada Yang Mengajak Berbicara Dan Memalingkan Muka
Darinya.

Seorang ulama salaf berkata, " Ada seseorang yang menyampaikan hadis sedangkan aku sudah mengetahui perkara itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya. Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya hingga ia selesai berbicara. "

5. Banyak Bercanda Dan Bersenda Gurau.
Berapa ramai orang yang putus hubungan satu sama lainnya hanya disebabkan oleh
canda dan senda gurau.

6. Banyak Berdebat Dan Berbantah-Bantahan.
Terkadang hubungan persaudaraan terputus kerana terjadinya perdebatan yang
sengit yang boleh jadi itu adalah tipuan syaitan. Dengan alasan mempertahankan
aqidah dan prinsipnya padahal sesungguhnya adalah mempertahankan dirinya dan
kesombongannya. Rasulullah s.a.w.bersabda maksudnya :
" Orang yang paling dibenci di sisi Allah adalah yang keras dan besar permusuhannya. "
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Orang yang banyak permusuhannya adalah yang suka mengutarakan perdebatan, perbalahan dan pendapat. Tetapi debat dengan cara yang baik untuk menerangkan kebenaran kepada orang yang kurang faham, dan kepada ahli bid`ah, perkara itu tidak bermasalah.Tetapi, jika sudah melampaui batas, maka perkara itu tidak diperbolehkan. Bahkan jika perdebatan itu dilakukan untuk menunjukkan kehebatan diri, perkara itu malah menjadi bukti akan lemahnya iman dan sedikitnya pengetahuan. Jadi, boleh juga dengan perdebatan ini, tali ukhuwah akan terurai dan hilang. Sebab masing-masing merasa lebih lebih kuat hujjahnya dibanding yang lain.

7. Berbisik-Bisik ( Pembicaraan Rahsia )
Berbisik-bisik adalah merupakan perkara yang remeh tetapi mempunyai pengaruh myang dalam bagi orang yang berfikiran ingin membina ikatan persaudaraan.

Allah s.w.t. berfirman maksudnya "
" Sesungguhnya perbuatan berbisik ( dengan kejahatan ) itu adalah dari (hasutan ) Syaitan, untuk menjadikan orang-orang yang beriman berdukacita; sedang bisikan itu tidak akan dapat membahayakan mereka sedikitpun melainkan dengan izin Allah; dan kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman berserah diri. "
(Surah Al-Mujaadalah ayat 10)

Rasulullah bersabda maksudnya :" Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ketiga kerana itu akan dapat menyebabkannya bersedih. "
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Para ulama berkata, " Syaitan akan membisikkan kepadanya dan berkata, 'Mereka itu membicarakanmu'." Maka dari itu para ulama mensyaratkan agar meminta izin terlebih dahulu jika ingin berbisik-bisik ( berbicara rahsia ).

Wallahua'lam...Renung-renungkanlah dan selamat beramal...

No comments: