Wednesday, March 2, 2011

Istimewanya Silaturahim.


Assalammualaikum dan terima kasih kepada semua sahabat-sahabat yang sudi membaca nota ini.

Silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahim, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada ertinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah...

Tahukah sahabat tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan?

"Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR. Ibnu Majah).

Silaturahim tidak sekadar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati.apabila kita bersilaturahim jangan pula kita memilih-milih siapakah yang layak kita mengikat silaturahim,contohnya memilih yang kaya,cantik dan setaraf ini bukanlah yang di maksudkan silaturahim didalam islam.

Rasulullah SAW bersabda, "Yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahim itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR. Bukhari).

Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau berhutang budi kepada orang tersebut. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturahim kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walau harus menempuh jarak yang jauh dan melelahkan, maka inilah yang disebut silaturahim. Apalagi kalau kita bersilaturahim kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahim yang sebenarnya.

Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, "Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah". Para sahabat pun bertanya, "Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?" Baginda kemudian bersabda lagi, "Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturahim kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh" (HR. Hakim).

Dalam hadis lain dikisahkan pula, "Mahukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Baginda kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjambatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahim" (HR. Bukhari Muslim).

Sahabat,
Bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan kebenciaan dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Perhatikan keluarga kita, kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang yang sudah tidak saling bertegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling megapi-api, dan memfitnah, maka rahmat Allah akan dijauhkan dari rumah tersebut. Dalam skala yang lebih luas, dalam sebuah negara, bila di dalamnya sudah ada kelompok yang saling membenci, saling memfitnah, atau saling menjatuhkan, maka dikhuawatirkan bahawa bangsa dan negara tersebut akan terputus dari rahmat dan pertolongan Allah SWT. Asaghfirullahal'adzim...........semoga kita (muslimin dan muslimat) dilindungi Allah SWT daripada murkanya.

(Di petik daripada tulisan Nor Azita Idris)

No comments: