Firman Allah SWT :
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ (31)
Maksudnya, "Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): `Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka.` Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: `Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (Surah Yusof. (12) ayat 31)
Tutur kata perempuan-perempuan itu sampai juga ke telinga istri Perdana Menteri yang menyebabkan ia merasa marah bercampur malu. Dia tidak mengira bahwa berita mengenai dirinya akan tersebar luas seperti itu, sebab sudah cukup usahanya untuk menutupi rahasia itu. Dia carilah akal bagaimana caranya menutup malu yang sudah tersebar luas itu. Maka diundangnyalah perempuan-perempuan terkemuka itu datang ke rumahnya menghadiri suatu jamuan.
Untuk pesta itu sudah diatur tempat sebaik-baiknya, makanan yang enak-enak sudah disediakan, minuman yang berbagai macam sudah disiapkan. Tidak ketinggalan persediaan buah-buahan yang ranum dan manis yang bermacam jenis dan ragamnya. Di meja makanan sudah disusun kursi-kursi yang bagus untuk dapat duduk bersantai, menikmati makanan-makanan dan buah-buahan yang lezat cita rasanya.
Undangan ini mendapat sambutan yang hangat, lebih-lebih dari perempuan-perempuan yang ingin mengetahui kejadian yang sudah menjadi buah bibir selama ini, terutama ingin melihat anak muda yang bernama Yusuf itu. Meriah sekali pesta itu. Gelak ketawa bersahut-sahutan, omong dan kelakar menjadi-jadi. Bermacam makanan yang dihidangkan tidak putus-putusnya, habis satu datang yang lain. Begitu juga minum-minuman. Terakhir sekali dihidangkan buah-buahan.
Kepada masing-masing yang hadir diserahkan sebuah pisau untuk mengupas buah-buahan, istri Perdana Menteri yang menjadi tuan rumah memerintahkan kepada Yusuf untuk keluar ke tengah-tengah para tamu yang sedang duduk bersantai memotong buah-buahan untuk memperkenalkan dirinya.
Maka keluarlah Yusuf di hadapan tamu-tamu itu. Baru saja perempuan-perempuan itu melihat wajah Yusuf yang sangat elok itu seperti bulan purnama raya, kagumlah mereka melihatnya, bahkan lupa akan diri mereka masing-masing terpesona oleh kegagahan (ketampanan) Yusuf. Dengan tidak sadar, pisau yang ada di tangan mereka, mereka potongkan ke tangan dan jari mereka sendiri dan mereka tidak merasakan sakit perihnya.
Dari mulut mereka keluar kata-kata: "Maha Sempurna Allah bukanlah dia manusia tetapi adalah malaikat yang mulia." Begitu kagum dan tercengang mereka melihat Yusuf yang sangat menawan dan mendenyutkan jantung mereka, yang mereka bicarakan sehari-hari dengan mempersalahkan dan mengejek istri Perdana Menteri.
Tafsir Jalalain Surah Yusuf 31
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ (31)
(Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka) pergunjingan mereka terhadap dirinya (diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya) Zulaikha mempersiapkan (bagi mereka makanan) yang harus dipotong terlebih dahulu dengan pisau dan beralaskan pada talenan (dan diberikannya) Zulaikha memberikan (kepada masing-masing mereka sebuah pisau, kemudian dia berkata) kepada Yusuf ("Keluarlah kepada mereka."
Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka merasa kagum terhadapnya) kepada ketampanan dan keelokan rupanya (dan mereka melukai jari tangannya) dengan pisau-pisau yang mereka pegang itu tanpa mereka sadari dan tanpa merasa sakit karena kekaguman mereka terhadap ketampanan Yusuf (dan berkatalah mereka, "Maha Sempurna Allah) dimaksud sebagai ungkapan memahasucikan Allah swt. (ini bukanlah) artinya Nabi Yusuf ini (manusia tetapi) melainkan (ia adalah malaikat yang mulia.") mengingat ketampanan dan keelokan rupanya hal ini tidak akan ditemui pada manusia. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwasanya Nabi Yusuf telah dianugerahi separuh dari ketampanan dan keelokan rupa.
Keseruan dan Keuntungan Berlimpah dari Bermain Slot Gacor Online
-
Keseruan dan Keuntungan Berlimpah dari Bermain Slot Gacor Online – Di era
dimana teknologi memudahkan segala aspek kehidupan, bermain judi slot kini
tak ...
1 year ago
No comments:
Post a Comment