Tuesday, May 24, 2011

Aduhai Hati !

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sesekali hati mengeluh dengan kesusahan dan kepayahan hidup. Terasa pedih dan rapuh, sakitnya seperti tiada hati lain yang mampu mengerti. Namun tidak tersedarkah hati itu adalah ujian dari Tuhannya? Kepayahan itu sesungguhnya adalah bentuk tarbiyahNya kepada hati. Pernah hati bersyukur kerana mendapat perhatian yang sedemikian dari Tuhannya? Terlebih banyak mengaduh dari bertahmid rasanya.

Firman Allah SWT maksudnya : “Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; 'Kami telah beriman,' sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
(Surah Al-Ankabut ayat 2-3)

Firman-Nya lagi yang bermaksud : “…dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”
(Surah Yusuf ayat 87)
Tak tersedarkah hati segala yang diberinya itu adalah nikmat; kebahagiaan adalah nikmat, sakit adalah nikmat, perit itu lebih nikmat, jika hati ingin menerima. Duhai hati, sedarlah, bukannya Tuhanmu tidak mendengar segala jerit perih, betapa pedih peritnya derita apa yang dialami, betapa segala yang hati ingin, tidak semua kan hati perolehi.

Bukankah Dia sudah terang-terang berfirman maksudnya :“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
(Surah Al-Baqarah ayat 216)
Nah, Tuhannya sendiri telah siap mengatur segala rencana perjalanan hidupnya hati. Mengapa harus merungut lagi dengan jalan yang ditempuh. Duri-duri dan halangan itu adalah rahmat. Redha dan pasrah, wahai hati, itulah lumrah. Tidak tersedarkah hati bahawa setiap langkah, setiap kudrat, setiap butir bicara, kerlip mata dan denyut jantung selama ini semuanya nikmat yang Tuhannya beri, Tuhannya pinjamkan.
Cara apa dan bagaimana hati gunakan semua pinjaman tersebut? Setiap langkah dan kudrat digunakan untuk ke jalan kebaikankah? Setiap butir bicara hanya yang baik dan berhikmah sajakah? Kerlip mata dan sisa denyut jantung yang masih ada dimanfaatkan dengan amal ibadahkah? Tuhannya berhak mutlak ke atas hati. Kenapa hati masih perlu persoalkan mengapa ujian diturunkan? Tepuk dahi, tanya minda semula. Layakkah hati-hati ini dengan Syurga milik Allah SWT?
Firman Allah SWT maksudnya : “Hai Kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amalan yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk syurga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa dihisab.” (Surah Gafir (40) ayat 39-40)
Duhai hati, janganlah terkorban dengan duni. Sesungguhnya hidup hati sebenarnya untuk mencari mati yang sempurna…

Bekunya air mata dari kerasnya hati…
Kerasnya hati dari banyaknya dosa…
Banyaknya dosa dari lupanya mati…
Lupanya mati kerana terlalu cintakan dunia….

No comments: